Investor veteran Warren Buffett memiliki sejumlah pemikiran yang sayang untuk dilewatkan. Pemikirannya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja keuangan investor.
Setiap tahun, Buffett mengeluarkan surat yang ditujukan kepada investor Berkshire Hathaway. Di dalamnya, ia memberikan gambaran sekilas pemikirannya tentang pasar keuangan. Meski biasanya dikaitkan dengan investasi profesional, pemikiran Buffett sering kali berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat mengelola uang dengan lebih baik.
1. Aku, aku dan aku
Pada tahun 2008, Buffett mencatat bahwa dia menjalankan perusahaan dengan hati-hati dan selalu dengan uang tunai lebih dari cukup. Kita tidak akan pernah mau bergantung pada kebaikan orang asing untuk memenuhi kewajiban di masa depan. “Dari sudut pandang keuangan pribadi, hal ini dapat diartikan, di masa yang tidak pasti satu-satunya orang yang dapat Anda andalkan secara finansial adalah diri Anda sendiri. Ini adalah kata-kata bijak Buffett tentang perencanaan dan persiapan.
2. Bersiap menghadapi "hari hujan"
Pada tahun 2010, Buffett mengutip surat tahun 1939 dari kakeknya Ernest kepada pamannya Fred, putra bungsu Ernest. Surat tersebut berbicara tentang hadiah uang sebesar US$ 1.000 dan pentingnya menabung untuk digunakan dalam keadaan darurat. Buffett menggunakan surat itu untuk menjelaskan pentingnya uang tunai atau akses cepat terhadap uang tunai untuk digunakan saat dibutuhkan.
3. Waspadalah terhadap gelembung
Pada tahun 2011, Buffett mendesak investor untuk berhati-hati dalam berinvestasi berdasarkan "ikut-ikutan". Ini adalah kondisi ketika investor datang untuk membeli aset sehingga mendorong harga saham terlalu tinggi. Dia menyoroti booming dot.com dan harga rumah di AS sebagai contoh. Tentu saja, sebelum meletus, gelembung sangat sulit dikenali.
4. Sekaranglah waktunya
Pada tahun 2005, Buffett mengatakan "ketika ada masalah, baik dalam personalia atau operasional bisnis, sekaranglah waktunya untuk bertindak." Respons yang cepat lebih baik daripada mencoba berpura-pura bahwa masalahnya tidak ada.
5. Gunakan aturan 50 tahun
Sebelum berinvestasi di suatu perusahaan, tanyakan pada diri Anda apakah bisnis tersebut akan tetap berkembang dalam 50 tahun. Inilah sebabnya mengapa Buffett secara historis menghindari saham-saham teknologi. Sejumlah sektor yang bisa dicermati antara lain bahan makanan, perumahan, asuransi, dan jasa perbankan. Semuanya akan diminati selama beberapa dekade mendatang.
Di sisi lain, apakah masyarakat masih membutuhkan komputer laptop pada tahun 2065? Mungkin, tapi mungkin juga tidak
6. Manfaatkan ketika pasar salah menggambarkan perusahaan yang baik
Filosofi investasi Buffett didasarkan pada gagasan bahwa ada penawaran di pasar saham yang menunggu untuk ditemukan. Misalnya, ketika seluruh saham bank terkena aksi jual saat krisis keuangan, Buffett malah membeli saham bank yang ia yakini akan bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
7. Pahami apa yang Anda beli
Pada tahun 1992, Buffett menekankan bahwa dia hanya berinvestasi pada bisnis "yang hanya dia yang dapat memahaminya". Mengetahui apa yang Anda beli dan cara kerja investasi sangatlah penting. Tergiur dengan janji keuntungan tinggi atas produk yang tidak mudah dipahami bisa menjadi penyebab kekecewaan atau bahkan lebih buruk lagi.
8. Uang bukanlah segalanya
Pada tahun 2010, Buffett menjadi pribadi ketika menyoroti tiga investasi teratasnya. Dua yang terbaik adalah cincin kawin diikuti dengan rumah keluarga. "Dengan $31.500, saya membayar rumah saya, keluarga saya dan saya mendapatkan kenangan indah selama 52 tahun dan masih banyak lagi yang akan datang."
Semoga bermanfaat, jangan lupa like, comment dan share