Menurut Bloomberg, Goldman Sachs Group Inc. dan Neoclassic yang berbasis di Miami berencana untuk menjembatani kesenjangan antara perusahaan kripto barat dan pasar di Asia. Hal ini terjadi setelah adanya tindakan keras terhadap industri aset digital di AS selama beberapa tahun terakhir. Para pendiri dan mitra pengelola Neoklasik percaya bahwa latar belakang multikultural mereka akan bermanfaat dalam upaya ini.

Lee, salah satu pendiri, lahir di Korea Selatan dan telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Rekannya, Bucella, berasal dari New York. Mereka percaya bahwa perusahaan mereka, Neoclassic, dapat membantu perusahaan-perusahaan barat memasuki wilayah-wilayah lokal di Asia yang saat ini tidak dapat mereka akses. Bucella menyatakan bahwa lingkungan peraturan di AS masih belum jelas, sehingga menghambat terciptanya basis pengguna yang besar.

Baik Bucella dan Lee dipuji atas kemampuan mereka dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang di Asia, khususnya di Korea dan Jepang, serta di ekosistem kripto AS. Hal itu diungkapkan Vinik dalam keterangan emailnya. Neoclassic juga telah menerima investasi dari investor global, yang memuji pengetahuan pasar yang mendalam serta pengalaman dan jaringan yang luas dari perusahaan tersebut. Ray Hindi, CEO dan CIO L1 Digital AG, menggambarkan Neoklasik sebagai pembangkit tenaga listrik untuk mengidentifikasi dan berinvestasi pada pendiri kripto yang menjanjikan.

Selain dana ventura, Neoklasik berencana meluncurkan dana lindung nilai, ekuitas pertumbuhan, kredit, dan produk keuangan lainnya di masa depan, menurut Bucella.