Apakah Anda ingin menjadi pedagang yang sukses?

Berikut adalah metode terpenting yang perlu Anda pelajari!!

Bentuk analisis teknikal yang paling populer adalah Fibonacci retracement (FIB), yang terkenal karena efektivitasnya pada tahun ini, yang menunjukkan kegunaannya yang signifikan di kalangan trader.

Level-level ini didasarkan pada rangkaian angka yang masing-masing angkanya merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya (1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89 dan seterusnya) [0].

Untuk menerapkan Fibonacci retracement, seseorang menghubungkan dua titik mana pun yang mereka anggap relevan, biasanya titik tertinggi dan titik terendah. Indeks utama yang digunakan dalam alat ini adalah 23,6%, 38,2%, 50%, 61,8% dan 78,6%, dengan 50% disertakan meskipun bukan merupakan indeks Fibonacci. Persentase ini menunjukkan di mana harga mungkin menghadapi support atau resistance [0].

Misalnya, jika harga suatu saham naik US$ 10 lalu turun US$ 2.36, maka saham tersebut telah mundur sebesar 23,6% yang merupakan angka Fibonacci. Trader menggunakan level retracement ini untuk menetapkan perintah stop loss atau untuk mengidentifikasi titik untuk masuk atau keluar dari perdagangan.

Selain itu, metode lain yang banyak digunakan termasuk ICT dasar (Teknologi Informasi dan Komunikasi), zona support dan resistance (S/R), dan teori struktur. Teknik-teknik ini telah digunakan oleh para pedagang untuk menganalisis pergerakan harga dan membuat keputusan perdagangan yang tepat [x6].

Penting juga untuk dicatat bahwa rata-rata pergerakan, khususnya Simple Moving Average (SMA) dan Garis Akumulasi/Distribusi, adalah salah satu indikator yang paling banyak digunakan oleh pedagang harian dan analis teknis. Alat-alat ini membantu menghasilkan sinyal beli dan jual serta mengidentifikasi tren atau pola.

Terakhir, Teori Dow, yang diperkenalkan pada akhir tahun 1800-an dan dianggap sebagai konsep fundamental dalam analisis teknis, masih relevan hingga saat ini. Ini menekankan pentingnya menganalisis pergerakan harga dan tren pasar.