Nilai Bitcoin baru-baru ini anjlok sebagai respons terhadap kenaikan dolar AS ke level tertinggi dalam lima bulan, dipicu oleh pertumbuhan mengejutkan dalam data manufaktur AS. Ketika dolar naik, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya mengalami penurunan tajam, menyoroti interaksi sensitif antara aset digital dan mata uang tradisional.

Data aktivitas pabrik AS baru-baru ini, yang menunjukkan pertumbuhan untuk pertama kalinya sejak September 2022, berkontribusi signifikan terhadap kenaikan dolar, menyebabkan harga Bitcoin merosot. Dolar yang kuat memperketat kondisi keuangan global, menyebabkan berkurangnya minat terhadap aset-aset berisiko, termasuk mata uang kripto. Ketika dolar naik, investor mungkin mengalihkan fokus mereka ke tempat yang lebih aman, sehingga berdampak pada pasar kripto.

Kebijakan Federal Reserve adalah pendorong signifikan terhadap nilai dolar dan, lebih jauh lagi, pergerakan harga Bitcoin. Data manufaktur baru-baru ini membuat alasan penurunan suku bunga menjadi kurang menarik, sehingga menyesuaikan ekspektasi pasar dan mengurangi kemungkinan sikap lunak The Fed. Pergeseran ini berdampak langsung pada dinamika pasar, memengaruhi sentimen investor dan prospek strategis Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Hubungan antara dolar dan Bitcoin bersifat kompleks dan beragam, dengan beberapa faktor yang membentuk pergerakan berkelanjutan antara mata uang dan pasar. Investor harus memahami kekuatan dolar versus kinerja Bitcoin untuk membuat keputusan yang tepat dan mengantisipasi serta beradaptasi dengan lebih baik terhadap lanskap kripto yang terus berkembang.