Venom, jaringan multi-blockchain yang bertujuan untuk kecepatan transaksi tinggi dan biaya rendah, terlibat dalam kontroversi. Meskipun berhasil mengumpulkan dana sebesar $1 miliar dan membanggakan mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS) untuk keamanan, proyek ini menghadapi tuduhan gagal memenuhi janjinya.
Inti permasalahannya terletak pada airdrop komunitas. Menurut dokumentasi Venom, 22% dari seluruh token dialokasikan ke komunitas dan 10% dibuka di TGE, khususnya mereka yang berpartisipasi aktif dalam testnet mereka. Namun, setelah bertahun-tahun memberikan dukungan, banyak anggota komunitas mengaku tidak menerima apa pun, sementara yang lain hanya mendapatkan apa yang mereka sebut "NFT yang tidak berharga". Kegunaan NFT ini masih belum jelas, sehingga semakin mengecewakan ekspektasi masyarakat.
Menghadapi ketidakpuasan yang semakin besar, Venom Foundation mengambil langkah kontroversial dengan membisukan saluran Discord mereka, tampaknya untuk mencegah penyebaran sentimen negatif (FUD). Tindakan ini justru menjadi bumerang yang spektakuler dan menyulut api kemarahan. Anggota komunitas menggunakan Twitter, dengan#VenomScammenjadi tren saat pengguna menyampaikan keluhan mereka.
Situasi saat ini memberikan gambaran suram bagi Venom. Sebuah proyek yang menjanjikan inovasi dan pemberdayaan masyarakat kini dituduh mengingkari janji dan mengabaikan pendukung intinya. Apakah Venom dapat mengatasi badai ini dan mendapatkan kembali kepercayaan dari basis penggunanya masih harus dilihat.
Akankah proyek ini dan beberapa proyek baru-baru ini yang mendapat reaksi keras dalam AirDrops baru-baru ini seperti Starknet menjadi contoh yang kuat tentang bagaimana proyek-proyek di masa depan harus memperlakukan komunitas yang mendukung mereka sejak awal? Komentari pendapat Anda di bawah.