Menyusul serangkaian tuduhan dan tantangan hukum, Steven Nerayoff, mantan konsultan Ethereum, telah mengumumkan inisiatif baru yang ambisius yang bertujuan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi web3. Proyek ini telah diposisikan sebagai “reboot Crypto 2.0” yang berupaya mengatasi masalah mendasar dalam ruang cryptocurrency dan menyelaraskannya dengan etika aslinya.

Visi Nerayoff untuk usaha baru ini adalah menggabungkan pengalamannya selama satu dekade di bidang kecerdasan buatan dengan konsep web3 yang sedang berkembang untuk menciptakan platform inovatif yang mendukung komunikasi tanpa sensor dan berbagi informasi secara transparan. Menampilkan potensi teknologi blockchain, Nerayoff baru-baru ini menerbitkan percakapan berbasis NFT dengan salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, yang menunjukkan bagaimana blockchain dapat digunakan untuk mendistribusikan konten tanpa sensor.

Pengumuman ini muncul di tengah perjuangan hukum Nerayoff yang sedang berlangsung, termasuk tuduhan terhadap tokoh terkemuka Buterin dan Ethereum seperti anggota Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler dan Jay Clayton. Terlepas dari tantangan ini, termasuk penyitaan asetnya dan hilangnya waralaba Techstars miliknya, Nerayoff tetap berkomitmen untuk menerapkan praktik etis dalam industri kripto.

Selain upaya hukumnya, Nerayoff telah menyatakan niatnya untuk mendirikan inkubator yang menganjurkan transparansi dan menganut nilai-nilai cryptocurrency yang sebenarnya daripada keuntungan finansial. Inkubator ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam teknologi blockchain dan melampaui fokus pada pertukaran terdesentralisasi (DEX) untuk mendukung pengembangan berbagai aplikasi terdesentralisasi (DApps).Upaya Nerayoff menggarisbawahi perannya yang berpengaruh dalam evolusi teknologi blockchain.

$ETH #Ethereum's #Kriptocutrader #BitcoinDunyamiz #pyrpto #EthereumRally