Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) sedang mengejar influencer kripto yang telah mempromosikan proyek penipuan dan diketahui memanipulasi harga token tertentu melalui media sosial. Mantan kepala SEC John Reed Stark melalui Twitter memperingatkan influencer kripto agar siap menghadapi tuntutan.

Dalam tweetnya, Stark memanggil influencer kripto media sosial yang mengeluarkan banyak proyek kripto yang tidak jelas dan sering membantu mereka memanipulasi harga pasar selama kenaikan. Dia memperingatkan bahwa untuk segala bentuk manipulasi harga – baik itu harga sekuritas yang terdaftar di bursa, sekuritas penny stock, atau sekuritas kripto – aturan anti-penipuan yang sama berlaku, dan hari-hari influencer kripto di media sosial akan segera berakhir.

Mantan kepala SEC ini menarik perhatian pada cara yang kurang ajar dan arogan yang dilakukan oleh begitu banyak influencer media sosial terhadap korbannya. Sebagian besar manipulasi shilling dan harga terjadi melalui platform media sosial seperti Twitter, Discord, Instagram, atau Reddit. Stark mencatat bahwa sifat penipuan sekuritas membuatnya lebih mudah untuk dideteksi dan dituntut, tidak seperti bentuk penipuan lainnya di mana pelakunya sering berusaha bersembunyi di balik identitasnya.

  “Regulator dan penegak hukum hanya perlu menyalakan komputer mereka untuk menemukan jejak bukti yang luar biasa dan cemerlang yang merupakan bukti yang meyakinkan dan jelas. Memang benar, media sosial tidak lagi mengikat tangan pemerintah, melainkan telah menjadi tali virtual yang digunakan oleh banyak saudara (dan saudari) kripto untuk gantung diri.” jelas Stark.  

Stark mengutip contoh influencer kripto terkenal Francis Sabo, yang didakwa dalam kasus penipuan sekuritas senilai $100 juta dan menggunakan platform media sosial untuk memanipulasi saham yang diperdagangkan di bursa.

Selain Sabo, ada banyak contoh influencer kripto yang ditemukan melanggar undang-undang sekuritas. Kasus paling terkenal adalah Kim Kardashian, yang didenda $1,26 juta karena mempromosikan proyek penipuan.

Influencer besar lainnya yang harus menghadapi hukum adalah Bitboy Crypto, seorang influencer yang mendapat banyak kemarahan publik karena mempromosikan proyek-proyek mencurigakan. Pada tanggal 31 Maret, YouTuber tersebut disebutkan dalam gugatan $1 miliar karena mempromosikan sekuritas yang tidak terdaftar. Pada bulan November 2022, SEC juga mengeluarkan beberapa panggilan pengadilan kepada influencer untuk mempromosikan token Hex (HEX), Pulsechain (PLS), dan PulseX (PLSX).