Bitcoin (BTC) mengikuti dengan ketat saham Nvidia (NVDA), yang mendorong pengawasan ketat dari para analis terkait melonjaknya valuasi pembuat chip yang terdaftar di Nasdaq tersebut. Meskipun turun lebih dari 8% dari rekor tertingginya di $73.798, BTC masih mencatat kenaikan 60% tahun ini, menurut data CoinDesk. Demikian pula, Nvidia telah turun 9% dari puncak sepanjang masa di $974 tetapi mempertahankan kenaikan tahun ini sebesar 77,5%.

Selama lima tahun terakhir, kapitalisasi pasar bitcoin telah meroket dari $70 miliar menjadi $1,43 triliun, mencerminkan lonjakan nilai pasar Nvidia dari sekitar $100 miliar menjadi lebih dari $2 triliun. Meningkatnya permintaan prosesor Nvidia, terutama dari ChatGPT dan proyek AI generatif lainnya, telah menjadi pendorong signifikan di balik melonjaknya valuasi pembuat chip tersebut.

Koefisien korelasi 90 hari antara BTC dan NVDA telah naik ke 0,86, tertinggi sejak Mei 2023, yang menunjukkan korelasi positif yang kuat sejak November. Lebih jauh, korelasi 52 minggu secara konsisten positif sejak Juli 2020, mencapai 0,88, tertinggi sejak Januari 2023.

Hubungan statistik ini patut diperhatikan, dengan beberapa pengamat pasar, termasuk perusahaan manajemen investasi GMO, menyatakan kekhawatiran bahwa kegilaan AI mencerminkan pecahnya gelembung dot-com pada tahun 2000. Kepala Strategi Investasi GMO Jeremy Grantham menyoroti bahwa peluncuran ChatGPT pada bulan Desember 2022 memicu kesadaran umum tentang AI, yang mengarah pada lonjakan investasi pada saham AI, yang ia pandang sebagai "gelembung di dalam gelembung" yang dapat mengempis.

Grantham menekankan bahwa meskipun revolusi teknologi seperti AI memiliki potensi transformatif, revolusi tersebut sering kali mengalami periode kegembiraan yang diikuti oleh kekecewaan sebelum mewujudkan janji jangka panjangnya. Sentimen ini menggarisbawahi pandangan hati-hati seputar lonjakan saham terkait bitcoin dan AI saat ini.

#crypto #binance #HotTrends #BTC.šŸ˜‰.