Di tahun yang penuh pasang surut bagi Hollywood, Academy Awards ke-96 akan menampilkan film-film terbaik, dengan film-film hit seperti "Oppenheimer" dan "Barbie" yang menjadi bintang utama. Namun, ada pemain baru yang menjadi perbincangan banyak orang: pembuat video OpenAI, Sora. Alat ini dapat membuat klip film tanpa bantuan manusia, dan alat ini menggugah banyak perasaan di dunia film.

Perasaan campur aduk di Hollywood

Hollywood sedang dalam situasi sulit. Di satu sisi, film-film besar yang mendapat nominasi Oscar adalah kabar baik. Namun, uang terbatas, dan debut Sora membuat orang-orang gelisah. Karla Ortiz, yang pernah menggarap film-film besar seperti "Black Panther," mengatakan ada banyak perbincangan. Hollywood menyukai film-film larisnya, tetapi pemotongan anggaran dan kedatangan Sora menimbulkan kekhawatiran.

Ketika OpenAI memamerkan keterampilan Sora, itu menjadi peringatan. Bahkan nama-nama besar seperti Tyler Perry menghentikan sementara proyek-proyek mereka setelah melihat apa yang dapat dilakukan Sora. Ketakutannya? Pekerjaan mungkin akan terancam. Sebuah studi mengatakan banyak pemimpin berpikir AI akan memangkas pekerjaan dalam beberapa tahun ke depan, dengan pekerjaan kreatif di California dan New York terancam.

AI adalah pedang bermata dua

Brandon Jarratt dari Disney dan orang lain dalam bisnis ini memiliki pandangan yang beragam. Sebagian orang berpikir AI dapat mengambil alih hal-hal yang membosankan, sehingga pekerjaan kreatif menjadi lebih mudah. ​​Namun, ada juga kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan keterampilan yang telah mereka kuasai selama bertahun-tahun. Saat ini, Sora hanya dapat membuat klip pendek dan kesulitan dengan beberapa hal dasar, seperti bagaimana kaca seharusnya pecah. Namun, potensi pertumbuhan itulah yang menarik sekaligus menakutkan.

Gugatan hukum dan perdebatan tentang bagaimana AI belajar dari konten yang ada semakin memanas. Kelompok media besar berjuang untuk melindungi karya mereka agar tidak digunakan tanpa izin. Tahun lalu, Writers Guild of America mendapatkan perlindungan terhadap AI dalam kontrak mereka. Mereka tidak menunggu pengadilan untuk bertindak; mereka mengambil tindakan sekarang.

OpenAI mengatakan bahwa mereka menggunakan konten yang tersedia untuk umum. Namun, pertanyaan tentang apa yang dipelajari Sora masih belum terjawab. Nick Lynes, yang membuat perangkat AI untuk para pembuat film, menganggap AI hanyalah langkah selanjutnya dalam pembuatan film tingkat lanjut. Ia yakin AI akan membuat pembuatan film menjadi lebih murah dan memberikan lebih banyak kendali kembali kepada para kreator.

Melihat ke depan

Saat Hollywood berada di persimpangan ini, pertanyaan besarnya adalah bagaimana AI seperti Sora akan cocok dengan masa depan pembuatan film. Sebagian melihatnya sebagai ancaman terhadap pekerjaan dan seni pembuatan film. Sebagian lainnya melihatnya sebagai peluang untuk mendorong kreativitas ke tingkat yang lebih tinggi, membuat film dengan cara yang dulunya mustahil.

Yang jelas, AI akan terus ada. Terserah Hollywood untuk mencari cara memanfaatkannya sebaik-baiknya, menyeimbangkan inovasi dengan melindungi pekerjaan dan keterampilan yang telah lama menjadi ciri khas industri ini. Saat film-film seperti "Oppenheimer" dan "Barbie" menjadi pusat perhatian Oscar, di balik layar, perbincangan tentang peran AI dalam pembuatan film baru saja dimulai.