Shiba Inu dan Dogecoin Surge: Kisah Meme dan Kegilaan Pasar
Dalam 24 jam terakhir, Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan SHIB melonjak sebesar 65% dan DOGE sebesar 20%. Lonjakan ini memunculkan prediksi potensi kenaikan harga altcoin, mengisyaratkan kemungkinan memicu altseason. Laporan terbaru juga menyoroti pertumbuhan substansial berbagai altcoin seperti BCH, UNI, ADA, dan lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) telah muncul sebagai mata uang kripto dengan asal usul bertema meme, sering kali didorong oleh tren media sosial dan tokoh berpengaruh seperti Elon Musk. Kedua koin tersebut menawarkan titik harga yang lebih rendah dibandingkan dengan Bitcoin, membuatnya lebih mudah diakses oleh calon investor yang ingin memasuki pasar.
Dogecoin (DOGE) didirikan pada bulan Desember 2013, sedangkan Shiba Inu (SHIB) dibuat pada bulan Agustus 2020. Dogecoin beroperasi pada blockchainnya sendiri dengan algoritma bukti kerja, sedangkan Shiba Inu menggunakan infrastruktur Ethereum sebagai token ERC-20 disebarkan melalui mekanisme bukti kepemilikan.
Meskipun Dogecoin berfokus pada transaksi peer-to-peer, Shiba Inu mengadopsi model multi-token untuk mengembangkan ekosistem keuangan terdesentralisasi. Dogecoin tidak memiliki tata kelola token, sedangkan Shiba Inu memperkenalkan BONE untuk memungkinkan pemegang token berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dogecoin menekankan komunitas dan budaya meme dalam ekonomi tokennya, sementara Shiba Inu memberikan insentif dan penghargaan kepada pemegang token dalam ekosistem fungsional. Meskipun tidak memiliki batas pasokan maksimum, mekanisme pasokan reaktif Dogecoin telah memicu perdebatan mengenai stabilitasnya sebagai mata uang. Meskipun demikian, para pendukungnya mengapresiasi dinamika pasokan dan branding ramah konsumen yang menarik bagi mereka yang kurang tertarik pada mata uang kripto tradisional.