4. AKUMULASI KEMBALI :
Setelah penelusuran ulang Pra-Halving, Bitcoin memasuki fase yang dikenal sebagai Akumulasi Ulang, yang ditandai dengan periode stabilitas yang panjang atau penurunan (konsolidasi) dan pergerakan menyamping, yang ditunjukkan dengan warna merah pada grafik. Fase ini dapat berlangsung hingga 150 hari, kira-kira lima bulan. Selama ini, banyak investor mungkin merasa kecewa karena tidak adanya pergerakan harga yang signifikan pasca peristiwa Halving. Perasaan bosan, tidak sabar, dan kecewa dapat menyebabkan sebagian investor keluar dari posisinya sebelum waktunya.
5. TREN TURUN PARABOLI :
Setelah periode konsolidasi, Bitcoin memasuki fase pertumbuhan pesat yang dikenal sebagai Parabolic Uptrend. Fase ini ditandai dengan breakout dari pergerakan sideways sebelumnya ke arah atas yang kuat, yang disimbolkan dengan warna hijau pada grafik. Selama fase ini, harga Bitcoin meningkat tajam dan mencapai rekor tertinggi baru. Investor merasakan gelombang kegembiraan dan optimisme seiring dengan meningkatnya nilai Bitcoin dengan cepat, yang mencerminkan sentimen bullish yang kuat di pasar.
Kesimpulan.
: Lima fase halving Bitcoin menawarkan wawasan berharga mengenai dinamika pasar mata uang kripto menjelang peristiwa penting ini. Dari antisipasi dan reli yang didorong oleh sensasi hingga retracement sementara dan periode stabilitas, setiap fase memainkan peran penting dalam membentuk lintasan Bitcoin. Saat kita mendekati halving berikutnya pada bulan April 2024, para trader dan peminat dapat menggunakan fase-fase ini untuk lebih memahami perilaku pasar dan menavigasi lanskap aset digital yang terus berkembang. Dengan masa depan Bitcoin yang masih belum pasti namun menjanjikan, tetap mendapatkan informasi tentang fase-fase ini dapat menjadi kunci dalam membuat keputusan investasi yang tepat di dunia mata uang kripto yang dinamis.