1️⃣ Terobosan Bitcoin:

Bitcoin telah menembus ambang batas $50.000 untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, menandai tonggak pemulihan penting setelah periode terendah.

Pencapaian ini mengikuti fase volatil yang dipicu oleh diperkenalkannya Exchange-Traded Funds (ETF) spot pada bulan Januari.

2️⃣ Hambatan Awal:

Pasca peluncuran ETF spot, Bitcoin menghadapi penurunan, untuk sesaat jatuh di bawah $40,000.

Meskipun demikian, fokus investor beralih dari biaya tinggi yang terkait dengan penarikan Grayscale Bitcoin Trust ke investasi signifikan ke dalam ETF baru.

3️⃣ Dampak ETF:

Setelah ETF diluncurkan, meskipun Grayscale mengalami sedikit penarikan, ETF baru mendapatkan investasi yang cukup besar, yang menunjukkan perubahan dalam sentimen dan kepercayaan investor terhadap opsi investasi baru ini.

4️⃣ Mengatasi Musim Dingin Kripto:

Perjalanan Bitcoin dari titik tertingginya pada bulan November 2021 ke titik terendahnya pada tahun 2022 penuh dengan kesulitan dan kemunduran dalam industri ini.

Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan, ditandai dengan penurunan harga, runtuhnya ekosistem, dan gangguan industri yang signifikan.

5️⃣ Kebangkitan Pasar Banteng pada tahun 2023:

Terlepas dari rintangan sebelumnya, tahun 2023 menandai fase pasar bullish yang kuat untuk mata uang kripto.

Pergerakan harga Bitcoin relatif tenang hampir sepanjang tahun, namun semakin cepat menjelang akhir tahun, didorong oleh meningkatnya optimisme terhadap potensi persetujuan ETF spot.

6️⃣ Reli Akhir 2023:

Nilai Bitcoin mengalami peningkatan hampir 60% pada kuartal terakhir tahun 2023, mengakhiri tahun ini lebih dari $42,000.

Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya optimisme mengenai perkiraan persetujuan ETF bitcoin spot pada awal tahun 2024.

7️⃣ Ikhtisar:

Kenaikan Bitcoin melampaui $50.000 mencerminkan kebangkitan kepercayaan terhadap pasar mata uang kripto, didorong oleh faktor-faktor positif seperti peluncuran ETF spot dan peningkatan kejelasan peraturan.