Meta dan platform media sosial utama lainnya secara aktif mempertimbangkan peluang periklanan di ruang mata uang kripto, terutama dengan kejelasan peraturan baru-baru ini.
Raksasa teknologi semakin merangkul pasar mata uang kripto, dengan produk-produk yang diatur seperti Bitcoin ETF mengalami arus masuk yang signifikan selama 20 hari terakhir. Setelah peluncuran iklan Bitcoin ETF baru-baru ini di Google Search dan YouTube, pemain lain seperti Meta diperkirakan akan mengikutinya.
Nate Geraci, Presiden ETF Store, mengemukakan bahwa Facebook dan Instagram mungkin akan segera mengizinkan iklan untuk Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETF) Bitcoin spot, yang menandakan kemungkinan perubahan dalam kebijakan periklanan di platform media sosial populer.
Pengamatan Geraci menunjukkan bahwa membuka iklan terkait ETF Bitcoin spot dapat memperluas jangkauan produk ini, terutama pada platform seperti Facebook, yang dikenal karena demografi pengguna yang lebih tua.
Persinggungan antara pasar mata uang kripto dan ETF menyoroti potensi signifikansi platform media sosial utama yang merangkul iklan ETF Bitcoin.
Selain itu, meluncurkan iklan Bitcoin ETF di platform seperti Facebook dan Instagram, yang memiliki basis pengguna besar dari generasi milenial dan Gen Z, bisa jadi sangat menarik. Namun, tidak semua platform mungkin terbuka untuk menawarkan iklan kripto.
Saham Meta (NASDAQ: META) Melonjak Setelah Pengumuman Dividen
Meta, perusahaan induk Facebook, melihat harga sahamnya melonjak hingga 20% pada hari Jumat, 2 Februari, menyusul pengumuman pembayaran dividen pertamanya. Perusahaan telah mengesahkan $50 miliar untuk pembelian kembali saham dan mengumumkan dividen triwulanan sebesar 50 sen per saham.
Lonjakan harga saham ini terjadi di tengah hasil yang kuat dan laba yang besar dari investasi Meta dalam teknologi yang sedang berkembang seperti "metaverse." Peningkatan nilai saham diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Meta, yang telah menghadapi tantangan akhir-akhir ini. Upaya restrukturisasi perusahaan telah terbukti berhasil, dengan fokus pada pengurangan biaya yang menyebabkan lebih dari 21.000 karyawan hengkang sejak akhir tahun 2022. CEO Mark Zuckerberg telah menjuluki tahun 2023 sebagai "Tahun Efisiensi."
Lebih jauh lagi, Meta siap bersaing dengan raksasa teknologi seperti Microsoft dan Alphabet di bidang AI. Perusahaan tersebut telah memamerkan kemajuan dalam AI dengan memperkenalkan model Llama 2, dan Llama 3 yang akan datang menunjukkan inovasi yang berkelanjutan di bidang ini.
⚠️Penafian
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi bagi para pembaca. Selalu lakukan riset independen dan gunakan dana diskresioner sebelum berinvestasi. Semua aktivitas pembelian, penjualan, dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.