Peluncuran Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETF) Bitcoin ini menandai tonggak sejarah yang signifikan, karena mereka membuka pintu bagi masuknya modal dalam jumlah besar ke pasar Bitcoin. Banyak ahli mengantisipasi lonjakan besar arus masuk modal ke Bitcoin, yang berpotensi mencapai puluhan atau bahkan ratusan miliar dolar. Optimisme ini berasal dari fakta bahwa sejumlah besar modal telah menunggu kesempatan untuk berinvestasi dalam Bitcoin melalui produk keuangan yang lebih tradisional dan teregulasi.

Untuk menilai keberhasilan peluncuran ETF, penting untuk memeriksa data perdagangan sebenarnya. Pakar ETF Senior Bloomberg, Eric Balchunas, memberikan wawasan berharga mengenai hal ini. Total volume perdagangan untuk sepuluh ETF yang baru diluncurkan mencapai $7,85 miliar dalam dua hari pertama. Namun, analisis lebih dekat, yang melibatkan penyesuaian angka-angka ini dengan mengecualikan volume GBTC (perwalian Bitcoin yang sebelumnya didirikan dan diubah menjadi ETF), mengungkapkan gambaran yang lebih bernuansa. Angka yang disesuaikan menunjukkan total minat investasi baru sebesar $3,6 miliar dalam dua hari pertama.

Khususnya, IBIT dan FBTC, dua ETF yang baru diluncurkan, memperdagangkan total gabungan hampir 90 juta saham hanya dalam dua hari. Ini bukan angka yang kecil, mengingat harga perdagangannya masing-masing $25 dan $38. Volume yang tinggi menunjukkan adanya minat pasar yang signifikan. Selain itu, aktivitas perdagangan di BTCW WisdomTree, meskipun lebih kecil jika dibandingkan, masih lebih tinggi dari 95% dari lebih dari 500 ETF yang diluncurkan pada tahun sebelumnya.

Namun, masuknya modal baru ke dalam ekosistem Bitcoin sebagai akibat dari ETF ini lebih kecil dari yang diharapkan. Meskipun sejumlah besar $819 juta masuk ke ETF Bitcoin dalam dua hari pertama, jumlah tersebut jauh dari ekspektasi multi-miliar dolar. Hasil ini memerlukan pertimbangan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja awal ETF tersebut.

Salah satu aspek penting untuk dipertimbangkan adalah pembentukan pasar ETF dan gesekan perdagangan yang terlibat. Pada jam-jam awal perdagangan, masing-masing ETF menunjukkan spread bid-ask yang luas dan fluktuatif, namun kemudian menyempit secara signifikan selama dua hari pertama. Pada akhir hari kedua, spread untuk IBIT dan FBTC telah berkurang menjadi hanya beberapa sen, yang menunjukkan keberhasilan penyesuaian oleh para pembuat pasar, yang juga dikenal sebagai Authorized Participant (AP).

Faktor penting lainnya adalah kinerja ETF dalam hal NAVnya. Pada akhir hari kedua, NAV masing-masing ETF sangat sesuai dengan jumlah Bitcoin yang mereka wakili, yang mencerminkan efisiensi dan keakuratan produk keuangan ini. Ini adalah pencapaian yang signifikan, terutama mengingat masalah pada instrumen sebelumnya seperti GBTC, yang sering kali diperdagangkan dengan harga premium atau diskon besar terhadap harga dasar Bitcoin.

Peran GBTC dalam konteks ini juga patut diperhatikan. Konversi GBTC dari kepercayaan yang diperdagangkan secara publik menjadi ETF spot mempunyai dampak yang besar terhadap pasar. Banyak pemegang asli GBTC menunggu konversi ini untuk menjual saham mereka dengan nilai penuh, yang menyebabkan tingginya volume penjualan GBTC selama minggu peluncuran ETF. Aktivitas penjualan ini diimbangi oleh tindakan AP, yang mengelola likuiditas dengan menebus saham dan menjual Bitcoin yang mendasarinya, sehingga mempertahankan NAV ETF GBTC.

CONCLUSION

While the initial capital inflow into the Bitcoin ETFs was substantial, it did not reach the levels that many had anticipated. This, however, does not necessarily indicate a failure but rather a gradual and evolving process of market adaptation. The launch of these ETFs has paved the way for more traditional capital to access Bitcoin, but it will take time for the full impact of this development to unfold. As with many innovations in the financial world, especially those related to cryptocurrencies like Bitcoin, patience and a long-term perspective are key. The journey of Bitcoin and its associated financial products, like the newly launched ETFs, is complex and filled with both challenges and opportunities, requiring a measured and informed approach from investors.