Bitcoin, mata uang kripto pertama dan terbesar di dunia, telah mengalami banyak volatilitas akhir-akhir ini.

Harga Bitcoin berfluktuasi antara $39,000 dan $42,000 dalam seminggu terakhir, karena investor mempertimbangkan dampak dari berbagai faktor, seperti persetujuan ETF Bitcoin spot di AS, serangan DDoS pada Manta Network, dan komentar dari mantan Presiden Donald Trump.red

Menurut analisis teknis terbaru dari TradingView, Bitcoin saat ini berada dalam zona jual yang kuat, karena sebagian besar indikator dan rata-rata pergerakan menunjukkan tren bearish. RSI netral, MACD positif, namun ADX, CCI, dan Stochastic semuanya negatif.

Titik pivot menunjukkan bahwa level support berada di $41,604, $41,555, dan $41,486, sedangkan level resistance berada di $41,946, $41,989, dan $42,058. 💰

Namun, beberapa analis percaya bahwa Bitcoin dapat melonjak pada tahun 2024, karena jaringan tersebut mengalami peningkatan besar-besaran yang disebut Taproot, yang akan meningkatkan skalabilitas, privasi, dan keamanannya. Selain itu, permintaan terhadap Bitcoin dapat meningkat karena semakin banyak investor institusional dan pedagang ritel yang mengadopsinya sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap inflasi.

Beberapa berita positif untuk Bitcoin termasuk peluncuran BITB, ETF Bitcoin spot berbiaya rendah yang didukung oleh spesialis kripto, akumulasi 25,067 BTC oleh Blackrock, manajer aset terbesar di dunia, dan penolakan Presiden El Salvador Nayib Bukele terhadap Kritik IMF terhadap rencana Bitcoinnya.

Kesimpulannya, Bitcoin menghadapi banyak tantangan dan peluang di lingkungan pasar saat ini. Harga Bitcoin kemungkinan akan tetap fluktuatif dalam jangka pendek, namun prospek jangka panjang masih bullish, karena fundamental dan inovasi jaringan Bitcoin tetap kuat. Investor dan pedagang harus berhati-hati dan melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan apa pun.

#BTC🔥🔥 #CryptoPredictions2024 #Cryptocurency #BTC-ETF #BTC

$BTC