“Laporan Pasar Kripto Vietnam 2022” mengungkapkan bahwa 16,6 juta orang Vietnam memiliki mata uang digital, dengan bitcoin menjadi aset paling populer.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Chainalysis menempatkan negara Asia sebagai pemimpin adopsi mata uang kripto dunia, dengan skor 1.000.
Dekat dengan Puncak
Studi tersebut, yang dilaporkan oleh media lokal, memperkirakan bahwa 16,6 juta orang Vietnam telah membeli mata uang kripto (sekitar 17% dari populasi negara tersebut). 31% dari mereka telah berinvestasi dalam bitcoin, menjadikannya aset digital yang paling disukai.
Penelitian tersebut menetapkan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara dengan HODLer lebih banyak daripada Vietnam di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Selain memiliki banyak investor kripto, Vietnam juga merupakan rumah bagi banyak proyek blockchain yang terutama berfokus pada GameFi (Game Finance), NFT, atau Web3.
Vietnam telah mendirikan tujuh dari 200 organisasi blockchain teratas secara global, dengan Axie Infinity, Coin98, dan Kyber Network sebagai beberapa contohnya. Axie Infinity adalah salah satu game berbasis blockchain paling populer, mencapai puncak hampir tiga juta pengguna pada awal tahun 2022. Basis pengguna turun di bawah satu juta pada bulan-bulan berikutnya sebelum melonjak lagi pada awal tahun 2023.
Game ini mengalami pukulan balik yang parah pada bulan Maret tahun lalu setelah kelompok peretas asal Korea Utara – Lazarus Group – menghabiskan mata uang digital senilai lebih dari $600 juta dari Ronin Network – sebuah sidechain terkait Ethereum yang mendukung Axie Infinity. Proyek ini meningkatkan kebijakan keamanannya dan memulai kembali operasinya tiga bulan kemudian.
Pemimpin Global Menurut Chainalysis
“Indeks Adopsi Kripto Global 2022,” sebuah studi yang dilakukan oleh Chainalysis, menguraikan Vietnam sebagai pemimpin adopsi kripto di dunia, dengan skor mencapai 1.000. Platform tersebut mengklaim bahwa salah satu alasan di balik kesuksesan tersebut adalah tingginya minat terhadap game berbasis blockchain di wilayah tersebut. Perlu dicatat bahwa Vietnam juga menduduki peringkat pertama dalam penelitian tahun 2021.
Filipina – negara lain yang terletak di Asia Tenggara – berada di peringkat kedua dengan skor 0,753, sementara Ukraina yang dilanda perang berada di peringkat ketiga dengan skor 0,694.
Sebagian besar negara dalam daftar 20 teratas mencakup negara-negara berpendapatan menengah ke bawah, seperti Nigeria dan Indonesia, dan negara-negara berpendapatan menengah atas (Argentina, Brazil, Turki).
Dua negara ekonomi super dunia – Amerika Serikat dan Inggris – juga mendapatkan tempatnya, masing-masing berada di peringkat ke-5 dan ke-17.
Pos Kripto Berkembang di Vietnam Dengan 16,6 Juta Pemegang (Laporan) muncul pertama kali di KriptoKentang.