Di dunia perdagangan P2P yang serba cepat, sangat penting untuk tetap waspada terhadap potensi penipuan yang dapat menyebabkan pembekuan rekening bank. Artikel ini bertujuan untuk memandu pedagang P2P dalam melindungi diri mereka sendiri dan aset mereka.

1. Katakan TIDAK pada Pembayaran Pihak Ketiga: Hindari menerima pembayaran dari pihak ketiga. Tetap berpegang pada transaksi langsung antara pihak-pihak yang terlibat untuk meminimalkan risiko penipuan dan transaksi tidak sah.

2. Verifikasi Setiap Transaksi: Luangkan waktu untuk memverifikasi setiap transaksi secara menyeluruh. Konfirmasikan detailnya dengan pihak lawan dan pastikan sumber pembayaran sah sebelum melanjutkan.

3. Kumpulkan Dokumen Selfie: Terapkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta dokumen selfie dari mitra dagang. Hal ini dapat mencakup foto selfie dengan mitra dagang yang memegang ID mereka dan catatan dengan rincian transaksi dan tanggal.

4. Stempel Waktu Transaksi: Selalu stempel waktu transaksi Anda. Hal ini menciptakan catatan waktu dan tanggal perdagangan yang tepat, yang dapat berguna jika terjadi perselisihan atau perbedaan.

5. Bersikaplah Skeptis terhadap Permintaan yang Tidak Biasa: Tetap waspada terhadap permintaan yang tidak biasa selama proses perdagangan. Jika ada sesuatu yang tidak beres atau menimbulkan kecurigaan, ambillah langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelidikinya sebelum melanjutkan.

Dengan mematuhi tindakan pencegahan ini, pedagang P2P dapat secara signifikan mengurangi risiko menjadi korban penipuan dan menghadapi masalah seperti pembekuan rekening bank. Ingat, pendekatan proaktif terhadap keamanan adalah kunci dalam dunia perdagangan mata uang kripto.

#By adhering to these precautions, P2P traders can significantly reduce the risk of falling victim to scams and encountering issues like frozen bank accounts. Remember, a proactive approach to security is key in the world of cryptocurrency trading.#