Menurut Odaily, JPMorgan telah mengindikasikan bahwa hasil pemilu baru-baru ini telah mengurangi kemungkinan terjadinya perdebatan sengit mengenai pagu utang AS pada paruh pertama tahun 2025. Perkembangan ini juga meredakan ketidakpastian seputar evolusi Rekening Umum Perbendaharaan (TGA). Pagu utang telah ditangguhkan hingga 1 Januari 2025, setelah itu Departemen Keuangan AS akan mulai menggunakan langkah-langkah luar biasa dan cadangan kasnya untuk memenuhi kewajiban utangnya.
JPMorgan menyarankan bahwa jika perkiraan Departemen Keuangan untuk TGA pada kuartal keempat tahun 2024 ditetapkan sebesar $700 miliar, dengan sedikit peningkatan dalam langkah-langkah luar biasa, kecil kemungkinan Departemen Keuangan akan menghabiskan sumber dayanya sebelum Juli 2025. Skenario ini mengurangi risiko gagal bayar teknis. Analisis bank memberikan prospek yang lebih stabil untuk lanskap keuangan AS, karena kemampuan Departemen Keuangan untuk mengelola kewajibannya tanpa tekanan langsung dari perdebatan plafon utang dipandang sebagai hasil yang positif. Penilaian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan keuangan strategis dan dampak perkembangan politik terhadap stabilitas ekonomi.