Menurut BlockBeats, CEO Google Sundar Pichai mengirim email penting ke seluruh perusahaan pada hari Senin, yang menekankan pentingnya Google tetap menjadi 'sumber informasi tepercaya' terlepas dari hasil pemilu. Komunikasi ini menyusul klaim mantan Presiden Donald Trump bahwa Pichai secara pribadi meneleponnya untuk membahas popularitas hasil pencariannya dan mengancam akan menuntut Google atas dugaan campur tangan pemilu.

Perusahaan teknologi besar dilaporkan melonggarkan kebijakan moderasi konten ketat yang diterapkan mulai tahun 2020. Misalnya, YouTube kini mengizinkan tuduhan kecurangan pemilu, sementara Meta telah mengurangi visibilitas konten politik. Perubahan ini muncul di tengah tuduhan bias, dengan Silicon Valley tampaknya fokus menghindari konflik dengan pendukung Trump. Pergeseran dalam strategi moderasi konten mencerminkan tren yang lebih luas di antara raksasa teknologi untuk menavigasi lanskap wacana politik dan persepsi publik yang kompleks, terutama dalam konteks perdebatan yang sedang berlangsung tentang misinformasi dan tanggung jawab platform.