Menurut BlockBeats, salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya di media sosial terkait pemecatan seorang pengembang Rusia, yang telah memicu diskusi tentang kernel Linux. Buterin menekankan bahwa situasi ini "sangat memprihatinkan," dengan menyoroti pentingnya sumber terbuka sebagai sumber daya manusia bersama yang seharusnya memfasilitasi kolaborasi internasional yang bebas. Ia memperingatkan bahwa jika tindakan seperti itu menjadi hal yang biasa, konsekuensinya bisa mengerikan.

Komentar Buterin menggarisbawahi implikasi yang lebih luas dari pembatasan akses ke proyek sumber terbuka berdasarkan kebangsaan atau pertimbangan politik. Perangkat lunak sumber terbuka, yang dikembangkan secara kolaboratif dan tersedia secara bebas untuk umum, dianggap sebagai komponen penting dari inovasi teknologi dan kerja sama global. Pengecualian pengembang berdasarkan kebangsaan mereka dapat menghambat kemajuan dan inklusivitas yang ingin dicapai oleh komunitas sumber terbuka.

Insiden tersebut telah memicu perdebatan dalam komunitas teknologi tentang keseimbangan antara pertimbangan politik dan etos pengembangan sumber terbuka. Banyak yang berpendapat bahwa sumber terbuka harus tetap menjadi landasan yang netral, bebas dari pengaruh geopolitik, untuk memastikan bahwa inovasi dan kolaborasi tidak terhambat oleh faktor eksternal. Pernyataan Buterin mencerminkan kekhawatiran yang berkembang bahwa politisasi proyek sumber terbuka dapat merusak prinsip-prinsip dasar mereka dan membatasi potensi mereka untuk mendorong kemajuan teknologi.