Menurut Golden Finance, menurut analis teknis Tony Severino, Bollinger Bands Bitcoin kini telah mencapai salah satu dari tiga waktu tersempit dalam sejarah, yang menunjukkan bahwa pergerakan harga besar akan segera terjadi. Bollinger Bands adalah indikator yang digunakan untuk mengukur volatilitas harga dan arah tren. Ketika Bollinger Bands berkontraksi ke level tersempitnya, hal ini sering disebut dengan "Bollinger Squeeze", yang berarti pasar berada dalam keadaan volatilitas rendah untuk terobosan yang kuat.

Data historis menunjukkan bahwa ketika Bollinger Bands berkontraksi, harga Bitcoin cenderung bergerak signifikan. Misalnya, kontraksi serupa terjadi pada April 2016 dan Juli 2023, yang diikuti kenaikan harga signifikan. Namun, kontraksi Bollinger Bands hanya dapat menunjukkan kemungkinan volatilitas dan tidak dapat memprediksi arah perubahan, yang berarti pasar dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan tajam.

Statistik menunjukkan bahwa dalam tujuh dari sembilan kasus setelah Bollinger Bands berkontraksi, Bitcoin naik.

Catatan: Bollinger Bands terdiri dari jalur tengah, jalur atas, dan jalur bawah dan digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Ketika Bollinger Bands menyempit, hal ini menunjukkan bahwa pasar berada dalam periode volatilitas rendah; sedangkan ketika Bollinger Bands melebar, hal ini menunjukkan peningkatan volatilitas. Bollinger Squeeze mengacu pada kontraksi ekstrim Bollinger Bands dan merupakan awal dari terobosan pasar.