Menurut Cointelegraph, bank sentral Bolivia telah melaporkan peningkatan signifikan dalam perdagangan aset virtual sejak mencabut larangannya terhadap Bitcoin pada akhir Juni. Banco Central de Bolivia (BCB) mengungkapkan bahwa sekitar $15,6 juta dalam aset virtual diperdagangkan setiap bulan antara Juli dan September, menandai peningkatan 105% dibandingkan dengan rata-rata 18 bulan sebelumnya, dari Januari 2023 hingga Juni 2024.

Total $48,6 juta yang diperdagangkan selama tiga bulan terakhir melampaui total gabungan enam bulan sebelumnya, dengan transaksi stablecoin yang merupakan bagian besar dari perdagangan. Bank sentral mengaitkan kenaikan ini dengan pencabutan larangan pembayaran Bitcoin dan mata uang kripto selama 42 bulan oleh bank pada bulan Juni. Bolivia awalnya melarang Bitcoin pada tahun 2014.

Penjabat presiden BCB, Edwin Rojas Ulo, menyatakan dalam konferensi pers bahwa bank sentral tengah membuka jalan bagi penggunaan aset kripto di Bolivia, yang menekankan langkah maju negara tersebut menuju masa depan ekonomi dengan penggunaan instrumen digital yang lebih mudah diakses. Jumlah transaksi mata uang kripto juga mengalami peningkatan sebesar 141% selama tiga bulan terakhir dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya.

Lonjakan aktivitas perdagangan bertepatan dengan enam lembaga keuangan tambahan yang mendaftar untuk menawarkan layanan aset virtual antara Juli dan Agustus, yang memungkinkan bank untuk bertransaksi dengan mata uang kripto melalui saluran elektronik yang disetujui. Rojas Ulo mencatat bahwa peraturan baru tersebut menyediakan mekanisme alternatif bagi masyarakat untuk memproses transfer ke dan dari luar negeri dan untuk pembayaran perdagangan elektronik, di antara berbagai aktivitas lainnya. Ia menyatakan harapan bahwa integrasi ini akan menempatkan perusahaan-perusahaan Bolivia pada posisi yang lebih baik untuk berpartisipasi dalam perdagangan dan perniagaan internasional.

Sejak larangan tersebut dicabut, bank sentral Bolivia telah memasukkan aset virtual ke dalam Program Pendidikan Ekonomi dan Keuangannya dan telah menyelenggarakan 33 lokakarya di seluruh negeri, yang menjangkau lebih dari 3.000 orang. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen Bolivia adalah 2,58% pada tahun 2023, salah satu yang terendah di Amerika Latin, dan mata uang Bolivia telah kehilangan daya beli sebesar 2,4% terhadap dolar Amerika Serikat selama lima tahun terakhir.