Menurut Forbes: Harga Bitcoin telah melonjak melewati $62.000, didorong oleh pemangkasan suku bunga 50 basis poin oleh Federal Reserve baru-baru ini, dan memicu prediksi siklus likuiditas baru yang dapat menghasilkan keuntungan signifikan di pasar mata uang kripto. Analis kini berspekulasi bahwa kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini merupakan tanda pertumbuhan lebih lanjut karena minat institusional meningkat, terutama dengan meningkatnya kekhawatiran atas dolar AS dan utang federal.

BlackRock, pengelola aset terbesar di dunia, telah mengeluarkan peringatan keras tentang potensi risiko yang ditimbulkan oleh utang AS yang terus meningkat, yang kini mencapai $35 triliun. Dalam sebuah makalah baru-baru ini, para eksekutif BlackRock menguraikan bagaimana kekhawatiran ini menyebabkan meningkatnya minat institusional terhadap Bitcoin, dengan banyak yang memandang mata uang kripto tersebut sebagai lindung nilai terhadap potensi krisis dolar. Kepala investasi ETF BlackRock dan tokoh senior lainnya menyoroti daya tarik Bitcoin sebagai aset cadangan alternatif mengingat meningkatnya defisit AS.

"Kekhawatiran yang berkembang di AS dan luar negeri atas kondisi defisit dan utang federal AS telah meningkatkan daya tarik aset cadangan alternatif yang potensial sebagai lindung nilai potensial terhadap kemungkinan peristiwa di masa mendatang yang memengaruhi dolar AS," kata para eksekutif BlackRock. Meskipun terkadang berkorelasi dengan aset berisiko tradisional, makalah tersebut juga menekankan bagaimana Bitcoin beroperasi pada prinsip ekonomi yang secara fundamental berbeda, menjadikannya "diversifikasi unik" bagi investor jangka panjang.

Pergeseran persepsi ini juga terlihat jelas dalam diri BlackRock sendiri. Larry Fink, CEO perusahaan, baru-baru ini mengakui bahwa skeptisismenya sebelumnya tentang Bitcoin tidak pada tempatnya, menyebut mata uang kripto tersebut sebagai "emas digital" dan mengakuinya sebagai aset keuangan yang sah. Pada tahun 2024, BlackRock berhasil meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin, yang mendorong peningkatan partisipasi institusional di pasar Bitcoin. iShares Bitcoin Trust (IBIT) melampaui Bitcoin Trust milik Grayscale untuk menjadi ETF Bitcoin terbesar di dunia, dengan arus masuk melebihi $21 miliar.

Pemangkasan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini dipandang sebagai momen penting bagi kinerja Bitcoin di masa mendatang. Menurut para ahli, pemangkasan tersebut dapat memicu kenaikan Bitcoin yang baru, dengan faktor-faktor tambahan seperti ketegangan geopolitik dan ketidakpastian pemilu yang berkontribusi terhadap dinamika pasar. Samir Kerbage, kepala investasi di Hashdex, mencatat bahwa meskipun terjadi volatilitas jangka pendek, Bitcoin tetap berada pada posisi yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang karena adopsi institusional terus meningkat.

Seiring dengan semakin populernya Bitcoin di kalangan investor institusional, potensi mata uang kripto ini untuk bertindak sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan politik dapat memperkuat perannya di pasar keuangan global.