Menurut Odaily, dolar AS melemah selama sesi perdagangan Asia pada hari Senin karena para pedagang semakin bertaruh pada pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve minggu ini. Penurunan dolar ini mendorong mata uang utama seperti yen, yang mencapai level tertinggi sejak Juli 2023.

Perdebatan mengenai apakah Federal Reserve akan memulai kebijakan pelonggarannya dengan pemotongan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin telah berlangsung selama berminggu-minggu. Para pedagang kini condong ke pilihan yang terakhir. Harga berjangka yang terkait dengan keputusan suku bunga Fed minggu ini menunjukkan peluang sekitar 58% untuk pemotongan sebesar 50 basis poin, dibandingkan dengan prediksi yang terbagi rata pada akhir Jumat lalu.

Rodrigo Catril, seorang ahli strategi di National Australia Bank, berkomentar, "Kami yakin Federal Reserve akan memasuki siklus pelonggaran baru, yang merupakan faktor negatif yang signifikan bagi dolar. Karena Fed melonggarkan kebijakan moneter tahun depan, menurunkan suku bunga dana ke tingkat netral atau bahkan di bawah tingkat netral, dolar akan mulai mengalami penurunan siklus."