Menurut Odaily, Emily Parker, mantan Direktur Eksekutif Strategi Global di CoinDesk, menekankan dalam sebuah acara di Hong Kong bahwa 'ramah terhadap kripto' tidak sama dengan 'mudah terhadap kripto.' Ia menjelaskan bahwa yurisdiksi yang dianggap ramah terhadap mata uang kripto memiliki persyaratan ketat untuk pembangunan berkelanjutan. Parker menyoroti peraturan aset virtual Hong Kong yang komprehensif dan pemberian lisensi untuk bursa yang memungkinkan perdagangan eceran, yang memposisikan kota tersebut sebagai pusat aset digital yang sedang berkembang.
Parker menunjukkan bahwa Hong Kong memiliki regulasi yang terperinci dan aturan yang jelas, dengan pedoman operasional yang ketat untuk bursa aset virtual. Ini termasuk mandat untuk menyimpan 98% aset dalam 'dompet dingin' dan kepatuhan terhadap standar regulasi yang ketat. Ia juga mencatat pengembangan Web 3.0 yang proaktif di Hong Kong, menyediakan 'kotak pasir' baru untuk penerbit stablecoin dan menawarkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).