Menurut CoinDesk, aparat penegak hukum di seluruh dunia semakin khawatir tentang penggunaan ATM kripto dalam penipuan, seperti yang disorot dalam laporan oleh firma analisis blockchain TRM Labs. Laporan tersebut mengungkap bahwa lebih dari $30 juta disalurkan ke alamat penipuan yang diketahui melalui layanan cash-to-crypto tahun lalu saja. Sejak 2019, industri cash-to-crypto, yang utamanya digerakkan oleh ATM kripto, telah memproses sedikitnya $160 juta dalam transaksi ilegal.
Laporan yang dirilis pada hari Rabu tersebut menggarisbawahi kekhawatiran yang semakin meningkat di kalangan penegak hukum global mengenai maraknya ATM kripto, yang mengubah mata uang fiat menjadi mata uang kripto dan mengirimkannya ke dompet digital yang ditunjuk. Pada tahun 2023, 79% dari semua transfer uang tunai ke mata uang kripto ilegal, yang jumlahnya lebih dari $30 juta, diarahkan ke alamat penipuan yang diketahui melalui layanan ini.
ATM kripto menjadi sorotan awal bulan ini ketika regulator keuangan Jerman, BaFin, menyita 13 mesin dalam sebuah penggerebekan, menyita hampir 250.000 euro ($280.000) dalam bentuk uang tunai. Insiden ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas, dengan laporan tersebut mengutip tindakan serupa pada tahun 2023, termasuk penutupan 26 ATM bitcoin di Inggris dan penyitaan 18 mesin di Texas dan lebih dari 50 ATM Bitcoin of America di Ohio oleh otoritas AS.
Laporan tersebut menyoroti bahwa ATM kripto sangat rentan terhadap pencucian uang karena penggunaan uang tunai dan kurangnya komunikasi tatap muka atau kontrol pembukaan rekening. Di antara 15.000 pengaduan tahun lalu yang melibatkan kerugian $1 miliar dari penipuan aset digital yang memengaruhi individu berusia 60 tahun ke atas, sekitar 2.000, atau 13%, melibatkan ATM bitcoin.
Tindakan regulasi di AS telah menyebabkan penutupan lebih dari 1.000 mesin sejak Mei, meskipun negara tersebut masih memiliki lebih dari 31.000 ATM kripto, jumlah tertinggi secara global. Sementara itu, Australia telah mengalami peningkatan 17 kali lipat dalam jumlah mesin selama dua tahun terakhir, yang berpotensi menjadikannya pasar ATM kripto terbesar ketiga. Menurut laporan tersebut, otoritas Australia juga telah mengidentifikasi kios-kios ini sebagai tempat yang rentan terhadap pencucian uang.