Menurut BlockBeats, pada tanggal 25 Agustus, mantan analis CIA Larry Johnson menyatakan kekhawatirannya atas tuduhan terhadap pendiri Telegram Pavel Durov. Johnson menyatakan bahwa Telegram adalah salah satu dari sedikit platform yang masih memungkinkan penyebaran informasi yang kritis terhadap kebijakan Barat, yang menunjukkan bahwa ini adalah akar permasalahannya.

Johnson menggambarkan tuduhan terhadap Durov sebagai "kasus politik yang dibuat-buat", yang menyiratkan bahwa tuduhan tersebut dimaksudkan untuk mengintimidasi pengusaha teknologi tersebut. Ia mencatat bahwa Durov pernah dianggap bersahabat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, tetapi hubungan ini tampaknya telah memburuk. Johnson menekankan bahwa penangkapan tersebut tidak akan terjadi tanpa sepengetahuan dan persetujuan Macron.