Menurut Cointelegraph, penambang Bitcoin tengah berjuang dengan masalah profitabilitas menyusul pengurangan separuh jaringan Bitcoin pada bulan April dan meningkatnya biaya listrik. Laporan JPMorgan baru-baru ini menyoroti dampak dari pengurangan separuh tersebut, yang mengurangi imbalan penambangan dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC per 210.000 blok, yang menyebabkan margin dan profitabilitas yang lebih rendah bagi penambang.

Kuartal kedua tahun 2023 menjadi masa yang sangat menantang karena para penambang menghadapi peristiwa halving Bitcoin keempat. Analis Reginald Smith dan Charles Pearce mencatat bahwa halving memangkas jumlah koin harian yang ditambang hingga setengahnya, sehingga secara signifikan mengurangi peluang pendapatan harian. Hal ini mengakibatkan margin dan profitabilitas yang lebih rendah di seluruh industri.

Penambang yang memiliki banyak uang tunai seperti Riot Platforms dan CleanSpark telah merespons dengan mengakuisisi penambang lain dengan fasilitas siap pakai untuk meningkatkan hashrate dan jaringan listrik jangka pendek mereka. Sebaliknya, penambang yang memiliki keterbatasan modal seperti IREN dan Cipher telah berfokus pada pengamanan peluang greenfield yang membutuhkan modal lebih sedikit.

Laporan JPMorgan mencakup lima penambang Bitcoin yang diperdagangkan secara publik, yang secara kolektif menambang 5.854 BTC pada Q2, penurunan 28% dari kuartal sebelumnya. Marathon Digital Holdings memimpin, menambang 2.056 BTC. CleanSpark memperoleh pangsa pasar dengan menginvestasikan $231 juta dalam belanja modal selama Q2, menghasilkan sekitar 27% dari total pendapatan Q2 di antara para penambang yang tercakup.

Untuk mengimbangi permintaan industri yang terus meningkat, kelima penambang tersebut menerbitkan ekuitas sekitar $1,2 miliar. Pasca-halving, beberapa penambang mengalokasikan kembali daya komputasi dari penambangan BTC ke aplikasi kecerdasan buatan. Misalnya, Hive Digital Technologies Ltd. mengalami peningkatan penjualan sebesar 36% pada Q2 2024 setelah melakukan diversifikasi ke layanan AI. Sementara itu, Bitdeer Technologies Group menggandakan penambangan BTC dengan peralatan canggih.