Menurut CryptoPotato, Goldman Sachs adalah salah satu bank besar yang memiliki eksposur penting terhadap dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin. Dalam laporan triwulanan terbarunya yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, bank investasi tersebut mengungkapkan kepemilikan di tujuh dari sebelas ETF Bitcoin yang tersedia di Amerika Serikat, yang berjumlah sekitar $419 juta per 30 Juni. Pengajuan ini wajib bagi manajer aset yang mengawasi aset lebih dari $100 juta.

Laporan tersebut menyoroti investasi substansial, termasuk $238,6 juta di iShares Bitcoin Trust, yang setara dengan 6.991.248 saham. Selain itu, Goldman Sachs memegang $79,5 juta di Fidelity Bitcoin ETF, dengan total 1.516.302 saham, dan $35,1 juta di Grayscale Bitcoin Trust dengan 660.183 saham. Alokasi lainnya termasuk $299.900 di ARK 21Shares Bitcoin ETF (5.000 saham), $56,1 juta di Invesco Galaxy Bitcoin ETF (940.443 saham), $8,3 juta di Bitwise Bitcoin ETF (253.961 saham), dan $749.469 di WisdomTree Bitcoin ETF (11.773 saham).

Pengungkapan ini menyusul pernyataan CEO Goldman Sachs David Solomon, yang menggambarkan Bitcoin sebagai "spekulatif" tetapi mengakui potensinya sebagai "penyimpanan nilai" yang mirip dengan emas. Goldman Sachs bergabung dengan lembaga keuangan besar lainnya seperti JP Morgan dan Morgan Stanley dalam menawarkan eksposur aset digital kepada klien. Meskipun ada kehati-hatian historis dari CEO seperti Solomon dan Jamie Dimon dari JP Morgan mengenai mata uang kripto, bank-bank ini telah membangun eksposur institusional yang signifikan terhadap kelas aset tersebut.

Goldman Sachs juga telah mengumumkan rencana untuk memperluas penawaran kriptonya, termasuk tiga proyek tokenisasi. Sementara itu, JP Morgan telah mengembangkan Onyx, platform blockchain untuk pertukaran aset dan informasi digital, yang menunjukkan percepatan signifikan dalam layanan kriptonya. Selain itu, Morgan Stanley telah memungkinkan 15.000 penasihat investasinya untuk menawarkan ETF Bitcoin kepada klien, seperti yang dilaporkan pada bulan Agustus.