Menurut KriptoKentang, harga Bitcoin baru-baru ini turun di bawah $54.000, menyebabkan koreksi pasar secara luas. Namun, meningkatnya minat untuk membeli Bitcoin menunjukkan bahwa beberapa investor melihat ini sebagai peluang pembelian potensial. Metrik seperti Relative Strength Index (RSI) dan Fear and Greed Index menunjukkan bahwa aset tersebut berada dalam kondisi oversold dan berada dalam wilayah ketakutan, yang dapat ditafsirkan sebagai sinyal potensial untuk rebound.

Pada tanggal 5 Juli, harga Bitcoin turun lebih dari 5%, jatuh di bawah level $54.000 untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Tren turun ini bertepatan dengan koreksi pasar secara umum, yang memengaruhi altcoin terkemuka seperti Ethereum, Ripple, Solana, dan lainnya. Meskipun beberapa kritikus, termasuk pialang saham Amerika Peter Schiff, memperkirakan bahwa pasar akan terus melemah dalam waktu dekat, sebagian lainnya melihat kondisi negatif ini sebagai potensi peluang pembelian.

Data Google Trends menunjukkan bahwa penelusuran 'beli Bitcoin' telah mencapai level tertinggi dalam sebulan. Penduduk yang paling berminat berasal dari Nigeria, Kamerun, Singapura, Uni Emirat Arab, Afrika Selatan, dan Australia. Warga Amerika berada di peringkat ke-12, sementara penduduk negara-negara Eropa seperti Swedia, Swiss, Inggris, dan Irlandia berada jauh di belakang.

Dua metrik utama menunjukkan bahwa kehancuran Bitcoin akan segera digantikan oleh lonjakan lainnya. Relative Strength Index (RSI), yang menunjukkan apakah aset tersebut oversold atau undersold, saat ini berada di angka 24, hanya beberapa kali melewati angka 70 dalam beberapa bulan terakhir. Indeks Ketakutan dan Keserakahan Bitcoin, yang mengukur sentimen investasi saat ini, baru-baru ini memasuki wilayah ketakutan setelah berada di zona keserakahan atau keserakahan ekstrem hampir sepanjang tahun 2024. Beberapa pelaku industri percaya bahwa Bitcoin yang berada dalam kondisi ini menghadirkan peluang pembelian yang baik. Investor miliarder Warren Buffett pernah berkata bahwa investor harus serakah ketika orang banyak merasa takut dan sebaliknya.