Menurut Blockworks, pada paruh pertama tahun 2024, perusahaan-perusahaan AI memimpin ekuitas AS, dengan kinerja saham yang mengesankan. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing naik 14,5% dan 18,1%, sedangkan Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan tipis sekitar 4%. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah momentum ini dapat dipertahankan.

NVIDIA, sebuah perusahaan AI terkemuka, mengalami kenaikan saham sebesar 150% selama paruh pertama tahun ini, berkontribusi terhadap lebih dari sepertiga total keuntungan S&P. Super Micro Computer Inc. menduduki peringkat S&P untuk dua kuartal pertama, dengan sahamnya melonjak sebesar 213%. Meski sedikit terpuruk menjelang akhir Juni, saham NVIDIA masih naik lebih dari 10% dalam 30 hari terakhir.

Namun, peralihan investor dari saham semikonduktor ke saham perangkat lunak, seperti yang diamati oleh analis Morningstar Jordan Klein, merupakan tren yang perlu diperhatikan. Klein mengutip demonstrasi Adobe dan Salesforce sebagai contoh perubahan ini, meskipun ia mengklarifikasi bahwa hal ini tidak serta merta menunjukkan adanya masalah pada saham semikonduktor.

Faktor penting lainnya yang mempengaruhi pasar saham adalah antisipasi penurunan suku bunga. Investor memasuki tahun 2024 dengan memperkirakan enam kali penurunan suku bunga, namun sebagian besar kini akan puas dengan hanya satu kali penurunan suku bunga. Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga stabil selama hampir satu tahun, bersikeras bahwa diperlukan lebih banyak data sebelum mengambil keputusan. Pasar berharap pemotongan suku bunga pertama akan dilakukan pada bulan September, dengan pasar berjangka Dana Fed memperkirakan peluang sebesar 66%, menurut data dari CME Group.

Kebijakan Federal Reserve tampaknya tidak memberikan dampak negatif terhadap pasar pada paruh pertama tahun ini. Namun, masih harus dilihat apakah para pedagang akan mulai merasa cemas saat kita memasuki musim gugur.