Menurut U.Today, Ki Young Ju, CEO perusahaan analisis mata uang kripto CryptoQuant, telah menyatakan bahwa Bitcoin, mata uang kripto terkemuka, masih berada di pasar bullish. Penegasan ini muncul meskipun cryptocurrency mengalami beberapa koreksi signifikan dalam siklus ini. Saat ini, Bitcoin turun 14% dari level tertinggi sepanjang masa di $73,737, yang dicapai pada bulan Maret setelah keberhasilan pengenalan beberapa dana yang diperdagangkan di bursa.

Ju menyebut pergerakan harga saat ini sebagai hal yang 'membosankan', dan menunjukkan bahwa hal tersebut menawarkan peluang investasi. Dia yakin ini adalah waktu optimal bagi investor besar, atau 'paus', untuk mulai mengakumulasi mata uang kripto. Grafik yang disediakan oleh Ju menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini mengalami aktivitas pasar yang sangat rendah, seperti yang ditunjukkan oleh indikator Volatilitas Realisasi Garman-Klass. Pada data terbaru, Bitcoin mencapai level tertinggi intraday di $63,694 dan saat ini diperdagangkan pada $63,182, menandai peningkatan 2.8% selama 24 jam terakhir.

Travis Kling dari Ikigai Asset Management baru-baru ini menyatakan bahwa koreksi harga Bitcoin baru-baru ini dapat dimengerti karena kekhawatiran akan kelebihan pasokan. Namun, beberapa analis terkemuka percaya bahwa Bitcoin belum mencapai puncaknya. Tom Lee dari Fundstrat, misalnya, mempertahankan prediksinya tentang harga Bitcoin sebesar $150,000. Demikian pula, Peter Brandt, seorang pedagang komoditas terkenal, memperkirakan bahwa Bitcoin dapat mencapai $150,000 selama siklus ini. Meskipun demikian, Brandt juga mengakui kemungkinan bahwa Bitcoin mungkin tidak mencapai puncak baru dan berpotensi turun ke level $55,000.