Menurut BlockBeats, Ki Young Ju, pendiri dan CEO CryptoQuant, mengumumkan di media sosial pada 29 Juni bahwa harga hash Bitcoin telah mencapai titik terendah dalam sejarah. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan pertambangan memperlambat investasi mereka pada mesin pertambangan, dan beberapa perusahaan beralih ke mata uang Proof of Work (PoW) lainnya untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian pasar.

Istilah 'harga hash' diciptakan oleh perusahaan layanan penambangan Bitcoin Luxor. Ini mengacu pada nilai yang diharapkan yang dapat dihasilkan per hari per 1 PH/detik atau 1 TH/detik daya komputasi. Metrik ini mengukur keuntungan yang dapat diharapkan oleh penambang dari sejumlah daya komputasi tertentu. Penurunan harga hash menunjukkan penurunan profitabilitas penambangan Bitcoin, yang menyebabkan perlambatan investasi oleh perusahaan pertambangan.

Peralihan beberapa perusahaan ke mata uang PoW lainnya merupakan strategi untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian di pasar Bitcoin. Langkah ini berpotensi mendiversifikasi investasi mereka dan mengurangi risiko yang terkait dengan volatilitas satu mata uang kripto. Namun, dampak keseluruhan dari perubahan ini terhadap pasar Bitcoin dan industri mata uang kripto secara keseluruhan masih harus dilihat.