Menurut KriptoKentang, Bitwise, penerbit ETF Bitcoin AS, telah memproyeksikan bahwa dampak gabungan dari industri mata uang kripto dan kecerdasan buatan (AI) dapat menyumbang $20 triliun terhadap PDB global pada tahun 2030. Prediksi ini dibuat pada konferensi Konsensus tahunan di Austin , tempat para pemimpin industri berkumpul untuk membahas masa depan blockchain, regulasi, dan bidang AI yang luas.

Salah satu topik utama dalam konferensi tersebut adalah munculnya kolaborasi antara penambangan Bitcoin dan AI. Booming AI telah mendorong perusahaan seperti Nvidia menjadi yang terdepan dalam industri teknologi, dengan kapitalisasi pasar pembuat chip tersebut melebihi $3 triliun. Pertumbuhan ini telah menyebabkan peningkatan permintaan terhadap pusat data dan chip AI, dengan perusahaan cloud besar seperti Amazon, Google, Meta, dan Microsoft diproyeksikan menghabiskan hampir $200 miliar untuk perluasan pusat data pada tahun 2025 saja. Namun, pesatnya perkembangan AI telah mengakibatkan kurangnya pusat data, yang penting untuk menyimpan sejumlah besar data yang mendorong AI. Penambang Bitcoin, dengan infrastruktur canggih yang dirancang untuk pemrosesan dan penyimpanan data bervolume tinggi, memiliki posisi unik untuk mengatasi kekurangan ini.

Hal ini ditunjukkan ketika penyedia cloud AI CoreWeave mengusulkan untuk mengakuisisi penambang Bitcoin Core Scientific senilai $1,6 miliar. Core Scientific juga mengumumkan perjanjian senilai $3,5 miliar untuk menampung layanan AI CoreWeave di pusat datanya selama 12 tahun ke depan. Penambang Bitcoin lainnya, seperti Hut 8 dan Iris Energy, juga mengikuti inisiatif hosting AI serupa. PricewaterhouseCoopers (PwC) memperkirakan bahwa AI dan kripto masing-masing dapat menambah $15,7 triliun dan $1,8 triliun pada perekonomian global pada tahun 2030. Meskipun totalnya berjumlah $17,5 triliun, efek sinergis dari integrasi mereka dapat mendorong nilai gabungan ini menjadi $20 triliun atau lebih.

Selain penerapan langsung dalam penyimpanan dan pemrosesan data, integrasi AI dan kripto memiliki potensi jangka panjang di berbagai bidang seperti validasi informasi. AI telah merevolusi pembuatan konten, namun juga menimbulkan kekhawatiran tentang keaslian dan bias. Blockchain publik, yang dapat diakses dan transparan, menawarkan solusi dengan menyediakan buku besar yang dapat diverifikasi untuk konten digital. Startup seperti Attestiv memanfaatkan teknologi blockchain untuk membuat sidik jari digital untuk video, memastikan keasliannya dengan membandingkannya dengan rekaman asli yang tidak dapat diubah. Inovasi ini dapat diperluas ke berbagai bentuk konten digital, membantu memerangi penyebaran informasi palsu dan misinformasi. Selain itu, kombinasi asisten AI dengan kontrak pintar dan mata uang digital seperti Bitcoin dapat meningkatkan fungsionalitas asisten virtual, memungkinkan mereka melakukan transaksi kompleks dengan cepat dan aman.