Berdasarkan KriptoKentang, Tokoh TV Amerika Jim Cramer telah menimbulkan kontroversi dengan komentarnya baru-baru ini mengenai tuntutan hukum yang sedang berlangsung antara Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) dan Ripple. Cramer menyatakan bahwa SEC telah kalah dalam kasusnya melawan Ripple, sebuah klaim yang memicu reaksi beragam di platform media sosial.

Gugatan tersebut, yang dimulai pada Desember 2020, berkisar pada tuduhan bahwa Ripple dan beberapa eksekutifnya secara ilegal mengumpulkan lebih dari $1,3 miliar melalui penawaran sekuritas tidak terdaftar dengan menjual XRP. Kasus ini telah mengalami banyak perkembangan sejak awal, dengan Ripple meraih tiga kemenangan parsial di pengadilan pada tahun 2023. Kemenangan ini berdampak positif pada harga XRP, yang mengarah pada spekulasi bahwa penyelesaian gugatan tersebut pada akhirnya dapat memicu volatilitas lebih lanjut.

Pendirian Cramer mendapat dukungan dan skeptisisme. Beberapa orang memandang komentarnya sebagai tanda positif bahwa Ripple pada akhirnya akan memenangkan gugatan tersebut. Namun, pihak lain menunjuk pada prediksi Cramer yang tidak akurat di masa lalu tentang pasar kripto sebagai alasan untuk meragukan penilaiannya saat ini. Misalnya, pada bulan Desember 2022, Cramer menyarankan individu untuk menguangkan posisi kripto mereka yang 'buruk', sebuah rekomendasi yang terbukti salah ketika nilai Bitcoin melonjak lebih dari 300% setelahnya.

Pada tahun 2023, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) diluncurkan dengan bertaruh melawan tip Cramer. Namun, ETF ini ditutup dan dilikuidasi pada awal tahun 2024. Meskipun terdapat beragam pendapat, komentar Cramer tentu saja menambah lapisan intrik baru pada pertarungan hukum yang sedang berlangsung antara Ripple dan SEC.