Menurut Odaily, data terbaru dari Glassnode menunjukkan penurunan signifikan dalam hashrate jaringan Bitcoin saat ini. Hashrate, yang diukur sebagai rata-rata pergerakan 7 hari, telah turun menjadi 567 EH/s per detik, menandai titik terendah sejak peristiwa halving. Ini menunjukkan penurunan substansial dari puncak 655 EH/s.

Selama seminggu terakhir, hashrate Bitcoin telah menurun sebesar 14%, mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Juli 2021. Hashrate adalah indikator utama kekuatan pemrosesan jaringan Bitcoin. Hashrate yang lebih rendah menunjukkan lebih sedikit penambang yang aktif, sehingga berpotensi berdampak pada keamanan jaringan dan kecepatan transaksi.

Peristiwa halving yang terjadi pada tahun 2020 merupakan tonggak penting dalam siklus hidup Bitcoin. Ini mengacu pada momen ketika imbalan untuk transaksi penambangan Bitcoin dipotong setengahnya, yang secara efektif mengurangi tingkat pembuatan Bitcoin baru. Acara ini dirancang untuk mengendalikan inflasi dalam ekosistem Bitcoin.

Penurunan hashrate baru-baru ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk volatilitas pasar, perubahan profitabilitas penambangan, dan perkembangan peraturan. Namun, alasan spesifik di balik penurunan ini masih belum jelas. Meskipun mengalami penurunan, Bitcoin tetap menjadi mata uang kripto terbesar dan paling berpengaruh di pasar.