Menurut Odaily, data dari Glassnode mengungkapkan bahwa alamat aktif Bitcoin baru-baru ini mengalami fluktuasi besar. Setelah pengurangan separuh pada bulan April 2024, jumlah alamat aktif menurun secara signifikan karena melonjaknya biaya transaksi dan kemacetan jaringan. Peningkatan biaya ini sebagian disebabkan oleh munculnya protokol baru seperti Rune, yang berdampak pada kegunaan Bitcoin dalam transaksi sehari-hari, sehingga menyebabkan penurunan aktivitas jaringan secara nyata.

Secara historis, alamat aktif telah menjadi indikator fase pasar yang dapat diandalkan. Misalnya, data dari tahun 2022 menunjukkan bahwa alamat aktif mengalami stagnasi, konsisten dengan pola pasar bearish yang umum terjadi pada siklus sebelumnya. Kekuatan pasar Bitcoin bersifat siklus, biasanya mengalami periode penurunan aktivitas, diikuti dengan kebangkitan seiring dengan membaiknya kondisi pasar.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun jumlah alamat aktif saat ini turun ke titik terendah yang belum pernah terjadi sejak tahun 2019, Bitcoin telah kembali mendekati titik tertinggi dalam sejarahnya.