Menurut U.Today, Elon Musk, pengusaha teknologi serial dan pendiri platform X dan start-up xAI, telah menekankan pentingnya perusahaan AI miliknya, xAI, dan produknya, Grok, berhasil di pasar yang kompetitif. Musk melalui Twitter mengungkapkan keyakinannya bahwa melatih AI yang tidak terbangun sangat penting bagi masa depan umat manusia, oleh karena itu xAI dan Grok perlu dikembangkan. Dia juga membagikan gambar Ksatria Meja Bundar, dengan Raja Arthur masuk sebagai 'ChatGPT' dan seorang ksatria di sebelah kanannya mewakili AI yang dikembangkan oleh Meta milik Mark Zuckerberg.

Dalam diskusi publik baru-baru ini, Musk menyoroti pentingnya melatih AI untuk mencari kebenaran dan rasa ingin tahu, yang menurutnya akan bermanfaat bagi umat manusia di masa depan. Dia menekankan bahwa AI harus diajarkan untuk mengatakan kebenaran, meskipun hal itu salah secara politik atau sosial. Musk juga merujuk pada film fiksi ilmiah '2001: A Space Odyssey', di mana karakter AI Hal akhirnya membunuh kru astronot. Ia menyimpulkan dengan menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu, proporsi kecerdasan biologis akan menurun, sedangkan kecerdasan buatan akan meningkat.

Menanggapi pernyataan Musk, Erik Voorhees, CEO pertukaran mata uang kripto ShapeShift, membagikan pandangannya tentang Grok. Voorhees berpendapat bahwa Grok tetap 'terpusat dan bersumber tertutup', sehingga menyarankan Venice AI sebagai alternatif yang lebih baik. Namun, pendukung Bitcoin Jeff Kirdeikis tidak setuju dengan Voorhees, menyatakan bahwa dia telah mencoba Venice AI dan merasa tidak lebih baik ketika ditanya tentang banyak topik kontroversial.

Musk sebelumnya telah mengumumkan pembaruan yang akan datang untuk Grok, rilis versi 1.5, selama acara X Space. Dia menekankan bahwa 'semua kode dan data adalah sumber terbuka', sehingga siapa pun dapat memeriksa sendiri Grok.