Menurut U.Today, Elon Musk, pengusaha inovatif dan CEO Tesla, telah mengumumkan investasi signifikan dalam kecerdasan buatan (AI), memicu diskusi luas tentang potensi kolaborasi dengan xAI dan chatbot Grok AI. Musk semakin banyak menginvestasikan waktu, energi, dan uangnya ke sektor AI, setelah mendirikan xAI untuk bersaing dengan OpenAI. Chatbot Grok merupakan produk AI yang sudah terintegrasi dengan platform media sosial X yang dulu bernama Twitter. X telah menjadi pemegang saham utama xAI.

Musk telah mengumumkan bahwa Tesla berencana untuk menginvestasikan $10 miliar untuk pelatihan AI, dengan keterlibatan xAI. Hal ini menimbulkan spekulasi apakah xAI akan meningkatkan kerjasamanya dengan Tesla, seperti Tesla mengakuisisi saham di dalamnya, atau terlibat dengan Grok di masa depan. Musk menekankan bahwa perusahaan mana pun yang tidak berinvestasi pada AI pada tingkat ini, atau tidak melakukannya secara efisien, tidak akan mampu bersaing dengan pesaingnya. Pada kuartal pertama, Tesla telah menghabiskan $1 miliar untuk upaya ini dan telah menggandakan kapasitas komputasinya selama pelatihan tersebut.

Dalam berita lain, penulis horor terkenal Stephen King, yang sudah lama menjadi pengguna Twitter, mengkritik keputusan Elon Musk untuk mengubah nama Twitter menjadi X. King telah lama mengkritik akuisisi Musk atas Twitter dan transformasinya menjadi 'aplikasi segalanya'. X, termasuk penerapan biaya bulanan wajib untuk tanda centang verifikasi multi-warna. King, yang menerima tanda verifikasi biru secara gratis, sangat vokal mengenai ketidaksetujuannya. Meskipun demikian, X baru-baru ini mulai memberikan tanda centang biru gratis kepada pengguna dengan jumlah pengikut yang signifikan, bersama dengan akses gratis ke fitur premium.