Menurut PANews, upaya Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk mengklasifikasikan Ethereum sebagai sekuritas telah menimbulkan kontroversi, dan perusahaan perangkat lunak blockchain Consensys telah menggugat SEC atas masalah ini. Consensys mengatakan dalam pengaduannya bahwa SEC telah “berusaha mengatur Ethereum secara tidak sah melalui tindakan penegakan khusus terhadap Consensys dan perusahaan lain.” Consensys sedang mencari konfirmasi pengadilan mengenai apakah SEC memiliki kewenangan hukum untuk mengatur antarmuka perangkat lunak yang dikendalikan pengguna yang dibangun di atas Ethereum. Juru bicara Consensys menawarkan empat alasan mengapa Ethereum tidak boleh dianggap sebagai sekuritas:

1. Pendirian historis SEC terhadap Ethereum: William Hinman, mantan kepala Departemen Keuangan Perusahaan SEC, menyatakan pada tahun 2018 bahwa Ethereum bukanlah sekuritas.

2. CFTC mengklasifikasikan Ethereum sebagai komoditas: Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS telah lama menganggap Ethereum sebagai komoditas.

3. Desentralisasi dan protokol terbuka: Inti dari arsitektur Ethereum terletak pada desentralisasi.

4. Tidak relevannya perubahan mekanisme konsensus: Ethereum baru-baru ini bertransisi dari mekanisme konsensus Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS), yang dikutip oleh SEC sebagai alasan potensial untuk reklasifikasi, namun perubahan ini tidak memengaruhi inti Ethereum sifat atau klasifikasi non-keamanannya.