Menurut U.Today, harga Bitcoin, yang saat ini berada di kisaran $63,800, membuat investor gelisah karena analis kripto Ali Martinez menunjukkan pola yang mengkhawatirkan pada grafik. Analisis Martinez baru-baru ini mengenai kinerja mata uang kripto terkemuka ini mengungkapkan dua sinyal jual yang signifikan, menunjukkan kemungkinan tekanan ke bawah pada Bitcoin.

Sinyal pertama adalah munculnya 'persilangan maut' antara Simple Moving Averages (SMA) 50 dan 100 pada grafik 12 jam Bitcoin. Pola yang tidak menyenangkan ini terjadi ketika rata-rata pergerakan jangka pendek, dalam hal ini, rata-rata pergerakan 50 hari, melintasi di bawah rata-rata pergerakan jangka panjang 100 atau 200 hari. Secara historis, death cross dipandang sebagai indikator bearish yang mengisyaratkan potensi pergeseran momentum dari sentimen bullish ke bearish.

Yang menambah kekhawatiran adalah munculnya candlestick 9 berwarna merah dari indikator TD Sequential. Alat ini, yang dikembangkan oleh analis pasar Thomas DeMark, digunakan dalam analisis teknis untuk mengidentifikasi potensi kelelahan harga dan pembalikan tren. Dalam situasi ini, kandil merah 9 menyiratkan bahwa momentum kenaikan Bitcoin mungkin berkurang, sehingga berpotensi menyiapkan panggung untuk pergerakan korektif.

Jika Bitcoin gagal bertahan di atas level support kritis $63,300, investor mungkin perlu bersiap untuk penurunan lebih lanjut. Martinez memperingatkan bahwa penembusan level ini dapat membuka jalan bagi Bitcoin untuk menguji zona support yang lebih rendah di $61,000 atau bahkan $59,000. Harga Bitcoin saat ini, turun 16% dari harga tertinggi sepanjang masa, semakin menekankan ketidakpastian di pasar mata uang kripto. Ketika para penggemar kripto mengamati dengan cermat pergerakan harga yang terus berkembang, semua mata kini tertuju pada apakah Bitcoin akan menyerah pada sinyal buruk dari death cross yang akan datang atau menentang ekspektasi dengan kebangkitan bullish.