Menurut U.Today, S&P 500 baru-baru ini ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Peristiwa ini, yang dianggap sebagai salah satu peristiwa paling bullish di pasar saham AS tahun ini, berpotensi berdampak pada Bitcoin dan pasar mata uang kripto yang lebih luas. Korelasi antara pasar saham dan Bitcoin sebagian besar disebabkan oleh sentimen investor. Ketika indeks saham besar seperti S&P 500 mengalami penurunan, hal ini dapat menyebabkan investor di semua pasar menjadi khawatir. Kegugupan ini mungkin membuat mereka mempertimbangkan kembali investasi mereka pada aset yang dianggap lebih berisiko seperti Bitcoin.

Saat ini, harga Bitcoin berada pada titik krusial, bergulat dengan angka $60.000, sebuah level psikologis yang signifikan. Jika Bitcoin berhasil bertahan di atas level ini dan naik lebih jauh, level penting berikutnya yang harus dipantau adalah sekitar $67,000, sebuah titik di mana Bitcoin sebelumnya menghadapi resistensi. Namun, jika turun di bawah $60,000, support berikutnya diharapkan berada di sekitar area $50,000, yang berpotensi meredam penurunan harga.

Di masa lalu, Bitcoin sering kali bergerak secara independen, terkadang mengabaikan kinerja pasar saham. Namun, seiring semakin banyaknya investor saham tradisional yang terjun ke dunia kripto, pergerakan harga Bitcoin mulai lebih mencerminkan pasar saham. Hubungan ini menunjukkan bahwa penurunan pasar saham dapat menyebabkan perdagangan yang hati-hati di pasar mata uang kripto. Jika pasar saham terus menurun, Bitcoin mungkin juga akan merasakan tekanan. Di sisi lain, jika pasar saham pulih dan mulai bangkit, hal ini dapat memberikan momentum yang dibutuhkan Bitcoin untuk menantang level tertinggi sebelumnya. Hari-hari mendatang bisa menjadi hari yang penting karena investor di kedua pasar memantau pergerakan ini. Kesimpulan utamanya adalah pergerakan aset pasar AS terus mempengaruhi Bitcoin dan pasar mata uang kripto secara signifikan.