Menurut U.Today, penurunan harga Bitcoin sebesar 16,65% baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang, terutama karena halving keempat dari mata uang kripto hanya beberapa hari lagi. Namun, firma analisis data CryptoQuant menyatakan bahwa ini bukanlah sebuah anomali, melainkan fluktuasi harga pra-halving yang biasa terjadi pada siklus halving sebelumnya.

Secara historis, keruntuhan harga yang signifikan telah terjadi sebelum setiap siklus halving. Misalnya, sebelum halving kedua, harga Bitcoin turun 40,36%, mencapai titik terendah di $465, sebelum melonjak ke level tertinggi sepanjang masa di $19,600. Demikian pula, sebelum halving ketiga, terjadi penurunan sebesar 20,35%, dengan harga Bitcoin mencapai $8.078 sebelum naik ke puncak yang mencengangkan yaitu $69.000.

Dalam konteks siklus halving saat ini, penurunan harga Bitcoin sebesar 16,65% baru-baru ini berada dalam kisaran fluktuasi sebelum halving. Pola ini, meskipun persentasenya bervariasi, secara konsisten berulang di setiap siklus separuh. Oleh karena itu, CryptoQuant menyarankan agar tidak perlu ada kekhawatiran atau kepanikan yang tidak semestinya.

Meskipun terjadi penurunan harga baru-baru ini, CryptoQuant tetap optimis terhadap prospek masa depan Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. Jalan menuju puncak siklus saat ini masih terbuka, dan menurut CryptoQuant, pasar masih berada di awal perjalanan ini. Perspektif ini menggarisbawahi pentingnya strategi investasi jangka panjang dan perlunya tetap bersabar dan mendapat informasi di tengah fluktuasi pasar.

Kesimpulannya, meskipun penurunan harga Bitcoin sebesar 16,65% baru-baru ini mungkin telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian di pasar kripto, data dan wawasan historis menunjukkan bahwa ini adalah fluktuasi harga yang umum dan sudah diantisipasi sebelum halving. Memahami pola-pola ini dan mempertahankan pendekatan strategis dan terinformasi dapat memberdayakan investor untuk menavigasi pasar dengan percaya diri dan tangguh.