Menurut KriptoKentang, ChatGPT, chatbot AI yang populer, telah mencantumkan delapan kelas aset investasi yang dapat melindungi masyarakat dari inflasi. Daftar tersebut mencakup aset-aset safe haven tradisional seperti emas, real estat, obligasi pemerintah AS, dan saham. Emas telah digunakan selama berabad-abad sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap inflasi, sementara real estat dapat memberikan aliran pendapatan yang stabil karena harga sewa meningkat seiring dengan meningkatnya biaya hidup. Treasury Inflation-Protected Securities (TIPS) dirancang untuk melindungi terhadap inflasi, menyesuaikan dengan perubahan Indeks Harga Konsumen (CPI) dan memberikan jaminan pengembalian di atas inflasi. Saham dapat menjadi investasi jangka panjang yang tepat untuk melawan inflasi, karena perusahaan sering kali memiliki kemampuan untuk menaikkan harga untuk mengimbangi inflasi, dan keuntungan mereka dapat meningkat secara nominal.
Chatbot juga menyoroti aset yang kurang tradisional, seperti kategori komoditas yang lebih luas seperti perak, minyak, dan produk pertanian, yang harganya cenderung naik seiring dengan inflasi. Barang koleksi, seperti koin langka dan karya seni, memiliki potensi untuk mempertahankan nilai atau apresiasi seiring berjalannya waktu. Mata uang asing, seperti franc Swiss, dapat berkinerja lebih baik dalam kondisi inflasi. Terakhir, ChatGPT menunjukkan mata uang kripto, khususnya bitcoin, sebagai potensi lindung nilai terhadap inflasi karena pasokannya yang terbatas dan sifatnya yang terdesentralisasi. Namun, disebutkan juga bahwa mata uang kripto bisa sangat fluktuatif dan spekulatif.