Dalam laporan terbaru oleh Binance Research yang meneliti keadaan aset dunia nyata (RWA) saat ini di sektor kripto, temuan menyoroti bahwa tokenisasi ATMR adalah bidang yang berkembang pesat dengan potensi besar, yang saat ini mewakili sektor DeFi terbesar kedelapan.

Kombinasi keuangan tradisional (TradFi) dengan aset digital menjadi menonjol ketika institusi besar memasuki ruang kripto. Tokenisasi ATMR, dimana aset keuangan off-chain dimasukkan ke dalam blockchain, merupakan komponen yang semakin penting dalam integrasi ini.

ATMR mengacu pada aset berwujud dan tidak berwujud di dunia fisik (misalnya real estat, obligasi, komoditas) dan tokenisasinya memungkinkan peningkatan efisiensi, transparansi, dan mengurangi potensi kesalahan orang dalam pengelolaan aset. ATMR terenkripsi disimpan dan dilacak secara on-chain, memungkinkan berbagai kemungkinan dan kasus penggunaan.

Pada tanggal 1 September, total nilai terkunci (TVL) ATMR di DeFi adalah $1,3 miliar, menjadikannya sektor terbesar kedelapan yang dilacak oleh DeFi Llama. Selain itu, jumlah pemegang token ATMR telah meningkat secara signifikan, kini melebihi 43,400.

Tokenisasi aset tidak likuid merupakan pasar yang menguntungkan, dan organisasi yang sangat dihormati, seperti Boston Consulting Group, memperkirakan bahwa pada tahun 2030, tokenisasi aset tidak likuid secara global dapat membawa peluang bisnis senilai $16 triliun. Ketika pasar ATMR terus bertumbuh, perkembangan peraturan akan mendorong adopsi secara luas sementara bursa tradisional memfasilitasi perdagangan sekunder ATMR.

Tokenisasi aset dunia nyata menunjukkan potensi signifikan dari teknologi blockchain, memberikan peningkatan transparansi dan efisiensi. Ketika institusi mengadopsi ATMR dan mengeksplorasi blockchain mereka sendiri untuk melakukan tokenisasi aset, perkembangan ini memberikan opsi agunan yang lebih stabil dan beragam di ruang DeFi.