Menurut CoinDesk, perubahan dalam cara perusahaan-perusahaan AS memperhitungkan mata uang kripto yang mereka miliki dapat membuat bisnis lebih bersedia untuk membelinya. Saat ini, aturan akuntansi hanya memperbolehkan perusahaan untuk mencatat kenaikan nilai aset digitalnya ketika mereka menjualnya, sedangkan kerugian terjadi setidaknya setahun sekali. Namun, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) pada hari Rabu memutuskan untuk mengizinkan perusahaan menggunakan akuntansi nilai wajar, sehingga memungkinkan mereka untuk segera menunjukkan keuntungan dan kerugian pada laporan laba rugi mereka. Analis di Stifel percaya bahwa keputusan ini merupakan perkembangan yang signifikan, karena dapat mengarah pada peningkatan penerimaan terhadap pencatatan aset digital untuk perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS. Ketua Eksekutif MicroStrategy Michael Saylor juga mendukung pembaruan aturan tersebut, dengan menyatakan bahwa hal itu "menghilangkan hambatan besar bagi adopsi bitcoin oleh perusahaan sebagai aset perbendaharaan." FASB diperkirakan akan secara resmi menyetujui bahasa terakhir tersebut pada akhir tahun ini, dan perusahaan akan diminta untuk beralih mulai tahun kalender 2025.