Presiden AS yang akan segera mengundurkan diri, Demokrat Biden baru-baru ini menyerukan presiden terpilih, Republik Trump untuk tidak melakukan 'pembersihan' setelah menjabat.
△Biden (kiri) dengan Trump
(USA Today) Pada tanggal 8 Januari, koran tersebut menerbitkan wawancara eksklusif dengan Biden. Dalam wawancara tersebut, Biden mengungkapkan bahwa pada bulan November lalu, ketika bertemu Trump setelah pemilihan di Gedung Putih, ia memberitahu bahwa tidak perlu melakukan 'pembersihan' dan itu tidak sesuai dengan kepentingan Trump. Trump tidak memberikan respon langsung, 'hanya mendengarkan'.
Biden menyatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk memberikan pengampunan preventif kepada mantan anggota Kongres Partai Republik Liz Cheney, mantan direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci, dan lainnya. Sebelumnya, Trump telah mengancam untuk menyelidiki dan menuntut Cheney, Fauci, dan lainnya.
Selain itu, Biden mengklaim bahwa jika ia tidak mundur dari pemilihan presiden AS 2024, ia percaya bahwa ia bisa mengalahkan Trump, tetapi mengakui 'tidak tahu' apakah ia bisa menyelesaikan masa jabatan kedua, 'Saya juga tidak berharap untuk masih menjadi presiden pada usia 85 atau 86 tahun'.
Biden percaya bahwa selama masa jabatannya, Amerika Serikat telah membangun kembali hubungan dengan sekutunya, dan mendesak pemerintah Trump untuk mempertahankan kepemimpinan Amerika di panggung internasional. Mengenai penyesalan, Biden menyatakan bahwa ia tidak mampu menangani masalah informasi palsu di Amerika dengan efektif dan merasa frustrasi terhadap lambatnya pembangunan infrastruktur di Amerika.
Biden akan mengundurkan diri pada tanggal 20 bulan ini, Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada hari yang sama.