Robert Kiyosaki Memprediksi Penjualan Bitcoin di Tengah Ancaman Keruntuhan Pasar Saham
Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, telah mengeluarkan peringatan keras tentang kejatuhan pasar saham yang akan datang, yang ia prediksi akan menjadi yang terbesar dalam sejarah. Ia yakin kemerosotan ini akan mendorong aset-aset mahal seperti rumah, emas, perak, dan Bitcoin mengalami koreksi tajam, sehingga menciptakan peluang bagi pembeli yang cerdas.
Peringatan Kiyosaki bertepatan dengan penurunan tajam harga mata uang kripto, yang disebabkan oleh kemerosotan saham AS seperti Nvidia dan Tesla. Berbagi pemikirannya di media sosial, Kiyosaki menyalahkan kejatuhan tersebut pada keputusan yang dibuat selama krisis keuangan 2008, menuduh para pemimpin memprioritaskan bank daripada warga biasa.
"Banyak aset mahal akan segera dijual," katanya, seraya menambahkan bahwa ia berencana untuk membeli lebih banyak "aset asli dengan dolar AS palsu." Meskipun Bitcoin baru-baru ini turun 7%—dari $101.700 menjadi $95.370—Kiyosaki tetap optimis, melihat koreksi ini sebagai peluang. “Anjloknya Bitcoin berarti Bitcoin sedang diobral. Ingat: Beli saat harga rendah… dan HODL,” katanya, menekankan terbatasnya pasokan BTC yang tersisa untuk ditambang.
Para Pakar Menemukan Kaitan Antara Penurunan Kripto dan Saham
Para analis pasar menyoroti koreksi tajam Bitcoin yang terkait dengan penurunan saham AS. Greeks.live mencatat bahwa kripto mencerminkan penurunan ekuitas seperti Tesla, menambahkan bahwa penurunan Bitcoin di bawah $100.000 memicu likuidasi signifikan dengan total $693,52 juta dalam 24 jam.
Namun, para analis tetap optimis tentang prospek jangka panjang Bitcoin, mendesak para investor untuk memanfaatkan harga diskon. Namun, Eric Balchunas dari Bloomberg tetap skeptis tentang ketahanan Bitcoin selama penurunan saham, menggambarkan hal ini sebagai “kryptonitnya.”
Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, para pakar memperdebatkan apakah Bitcoin dapat berevolusi dari aset berisiko menjadi tempat berlindung yang aman. Sementara keraguan masih ada, penurunan saat ini menghadirkan momen kritis bagi investor yang berhati-hati dan oportunistik.