Sebuah publikasi terbaru dari FOX Business News menyoroti pernyataan bahwa Bank of America sedang melakukan “100% dari transaksi internalnya” menggunakan XRP.
Secara spesifik, saran tersebut datang dari David Stryzewski, CEO Sound Planning Group, selama sebuah diskusi di FOX Business pada hari Senin, 6 Januari. Stryzewski mengklaim bahwa Bank of America tidak hanya telah mengintegrasikan XRP ke dalam operasi harian tetapi juga telah mengajukan 83 paten terkait teknologi blockchain di balik Ripple.
Sesuai dengan itu, ia menyatakan sentimen bullish terhadap XRP, menekankan bahwa XRP akan menjadi kendaraan kunci di masa depan keuangan.
“XRP akan menjadi jalur yang menjadi tempat segalanya berjalan di masa depan,” kata Stryzewski selama segmen di FOX Business.
Lebih lanjut, ia memperkuat pandangannya yang bullish terhadap XRP dengan mencatat bahwa Ripple sedang maju di pasar pembayaran meskipun ada tantangan regulasi. Ia menyebut peluncuran stablecoin terbaru Ripple sebagai langkah yang memperkuat posisinya di pasar pembayaran.
Mengingat upaya ini, Stryzewski menyebutkan dalam wawancara bahwa XRP adalah aset kripto yang harus diperhatikan oleh para pelaku pasar.
Sementara itu, klaim Stryzewski bahwa Bank of America menggunakan XRP untuk transaksi internal telah memicu diskusi hangat di komunitas XRP. Mereka melihat klaim tersebut sebagai konfirmasi lebih lanjut tentang adopsi XRP di sektor perbankan arus utama oleh lembaga keuangan terkemuka.
Namun, pernyataan Stryzewski bahwa Bank of America sedang melakukan 100% dari transaksi internalnya menggunakan XRP tetap belum terkonfirmasi.
Koneksi Ripple dan Bank of America
Namun, Ripple dan Bank of America memiliki sejarah hubungan. Menurut situs resmi Ripple, Bank of America adalah bagian dari jaringan pembayaran global Ripple, RippleNet, dan menjabat di Komite Tata Kelolanya.
Komite ini terdiri dari lembaga keuangan global terkemuka yang bekerja sama untuk mengembangkan dan mempertahankan standarisasi dalam transaksi lintas batas global. Anggota lainnya termasuk perusahaan seperti Nium, Santander, dan Standard Chartered.
Selain itu, pada tahun 2017, Bank of America mengajukan paten untuk sistem penyelesaian yang merujuk pada buku besar terdistribusi “ripple”. Sistem ini bertujuan untuk memungkinkan penyelesaian waktu nyata dan memfasilitasi komunikasi antar bank menggunakan teknologi buku besar terdesentralisasi (DLT), di mana kedua bank dapat memverifikasi transaksi.
Meskipun paten tersebut menyebutkan “penyelesaian ripple yang sudah dibiayai”, itu tidak secara langsung merujuk pada token pembayaran Ripple, XRP.
DisClamier: Konten ini bersifat informasional dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan.
Pembaca didorong untuk melakukan penelitian menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.