Pasar mata uang kripto telah mengalami volatilitas yang signifikan dalam beberapa hari terakhir, dengan altcoin dan koin meme mengalami penurunan tajam setelah mengalami kenaikan yang kuat di awal bulan. Para analis mengaitkan perlambatan ini dengan permasalahan makroekonomi yang lebih luas, terutama didorong oleh data inflasi dan dampaknya terhadap kebijakan moneter.
Peran data inflasi
Awal pekan ini, Bitcoin dan Ethereum mengalami peningkatan nilai karena meningkatnya optimisme pasar. Tingkat pendanaan berjangka abadi menunjukkan sentimen bullish, didorong oleh ekspektasi seputar pelantikan Donald Trump dan potensi kebijakan pro-kripto. Namun, tren tersebut telah berubah karena data inflasi menunjukkan masih adanya tekanan pada perekonomian.
NASDAQ dan S&P 500 keduanya turun 1%, mencerminkan volatilitas pasar secara keseluruhan. Inflasi yang tinggi menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga saat ini sebesar 4,25% hingga 4,5% pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mendatang. Berita ini mengurangi kepercayaan investor, menyebabkan aksi jual yang signifikan di pasar mata uang kripto.
Alat FedWatch CME Group
Alat FedWatch CME Group saat ini memperkirakan 95% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah. Meskipun hal ini mungkin menstabilkan pasar keuangan tradisional, hal ini telah menciptakan pesimisme di dunia kripto. Secara tradisional, suku bunga yang lebih rendah bermanfaat untuk investasi mata uang kripto, karena meningkatkan likuiditas menjadi aset berisiko tinggi.
Pelantikan Donald Trump dan ekspektasi pasar
Pelantikan Donald Trump pada tanggal 20 Januari diperkirakan akan menambah volatilitas pasar. Pemerintahan Trump, dengan penunjukan penting pro-kripto seperti Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan dan Elon Musk sebagai penasihat, telah meningkatkan harapan akan perubahan kebijakan signifikan yang dapat menguntungkan sektor mata uang kripto.
Lucas, seorang analis di Block Research, menyatakan, “Mayoritas pemerintahan baru yang sebagian besar pro-kripto di Kongres menunjukkan pergeseran ke arah aset digital. Namun, investor harus bersiap menghadapi volatilitas jangka pendek karena pasar menyesuaikan diri dengan potensi perubahan kebijakan.”
Peristiwa ekonomi yang akan datang memerlukan perhatian
Data ekonomi utama yang dirilis pada bulan Januari akan mempengaruhi perkembangan pasar:
Data Indeks Harga Konsumen (CPI) (15 Januari): Data ini akan memberikan wawasan mengenai tren inflasi dan arah kebijakan The Fed.
Risalah rapat FOMC dan data nonfarm payroll: Laporan-laporan ini akan membantu investor menilai kesehatan pasar tenaga kerja dan risiko kebijakan moneter.
Keputusan Suku Bunga Fed (29 Januari): Konfirmasi akhir mengenai sikap Fed terhadap suku bunga dapat berdampak signifikan terhadap sentimen pasar.
Jalan ke Depan
Meskipun sikap Trump yang pro-kripto menawarkan harapan jangka panjang, prospek jangka pendek untuk pasar mata uang kripto masih belum pasti. Trader dan investor harus berhati-hati, memantau dengan cermat indikator-indikator makroekonomi dan pengumuman kebijakan.
Saat ini, Bitcoin berada di sekitar area resistensi $90,000, dengan risiko likuidasi yang signifikan untuk posisi leverage jika harga turun lebih jauh. Sentimen pasar secara keseluruhan bergantung pada keseimbangan antara tekanan inflasi dan respons kebijakan moneter The Fed.
Menyimpulkan
Gejolak baru-baru ini di pasar mata uang kripto menyoroti hubungan antara aset digital dan tren makroekonomi serta peristiwa geopolitik. Saat kita mendekati tanggal-tanggal penting seperti rilis CPI dan pelantikan Trump, investor harus bersiap menghadapi peningkatan volatilitas dan memposisikan portofolio mereka sesuai dengan itu.